Universitas Mataram
Fakultas Hukum Unram Jadi Tuan Rumah Seminar Internasional, Elaborasi Potret Hukum Indonesia Timur
Fakultas Hukum Universitas Mataram jadi tuan rumah seminar internasional bertajuk Inovasi Pendidikan Hukum di Indonesia.
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Lalu Helmi
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Fakultas Hukum Universitas Mataram jadi tuan rumah seminar internasional bertajuk Inovasi Pendidikan Hukum di Indonesia.
Acara yang dihadiri oleh berbagai kalangan akademisi ini, menitikkan pembahasannya pada penguatan pendidikan hukum di Indonesia Timur.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Hukum Universitas Mataram Dr H Hirsanuddin, mengungkapkan apresiasinya kepada SLEEI (Strengthening Legal Education in Eastern Indonesia) selaku inisiator konsorsium ini.
Baca juga: Selamat Datang Rektor Universitas Mataram Bambang Hari Kusumo
Baca juga: Dosen Hukum Universitas Mataram Menilai Menikahkan ODGJ Bentuk Eksploitasi dan Kekerasan Seksual
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan untuk inovasi pendudukan hukum Indonesia ini," ujarnya, di Hotel Aston, pada Senin (28/3/2022).
SLEEI sendiri adalah sebuah projek kolaboratif beberapa lembaga pendidikan di Belanda dan Indonesia.
Dan untuk tahun 2022, SLEEI kembali diadakan dengan Universitas Mataram sebagai fasilitator.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi Universitas Mataram Yusron Saadi, menilai kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari (28-29 Maret 2022) di Hotel Aston ini, relevan dengan kebutuhan pendidikan di Indonesia.
"Cocok dengan tujuan pemerintah Indonesia saat ini, yakni merdeka belajar dan kampus merdeka," tandasnya.
Anasthasya Rose, Country Programme Manager Nuffic NESO Indonesia, pun menjelaskan hal senada.
Ia mengatakan bahwa konsorsium SLEEI telah dilaksanakan oleh 6 universitas di Indonesia (Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta; Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera, Jakarta; Universitas Mataram, NTB; Universitas Artha Wacana dan Universitas Wira Wacana, NTT), 1 universitas (University of Leiden) dan 1 lembaga penelitian (Royal Tropical Institute) di Belanda.
SLEEI Project didukung oleh Orange Knowledge Programe (OKP) dengan bertujuan membantu fakultas-fakultas hukum di Indonesia Bagian Timur dalam mengembangkan muatan dan metode kurikulum pendidikan hukum untuk menghasilkan lulusan yang dapat menyelesaikan masalah-masalah konkrit.
"Kami mengapresiasi kerjasama yang sudah berjalan ini," ungkapnya.
Sebelum acara diskusi dibuka, Jacqueline Vel, Mewakili Van Vollenhoven Institute of Leiden Law School, mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Hukum Universitas Mataram yang telah mengorganizir acara tersebut.
"Terima kasih karena telah memberikan dukungan baik secara moral, tenaga hingga keuangan," katanya.
(*)