Bulan Ramadhan

H-7 Ramadan, Minyak Goreng di Bima Tembus Rp 27 Ribu Per Liter

Harga minyak goreng kemasan dibanderol mulai harga Rp 49 ribu per 2 liter hingga Rp 57 ribu per 2 liter

Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ATINA
Seorang pedagang minyak goreng di pasar tradisional di Kota Bima. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Semakin menjadi saja, harga minyak goreng kemasan di Kota Bima dan Kabupaten Bima tembus hingga Rp 27 ribu per liter.

Harga minyak goreng kemasan ini terpantau pada H-7 ramadan dan diperkirakan masih akan naik lagi hingga bulan Ramadan 1443 H awal April mendatang.

Pantauan TribunLombok.com di pasar-pasar tradisional di Kota Bima dan Kabupaten Bima, harga minyak goreng kemasan dibanderol mulai harga Rp 49 ribu per 2 liter hingga Rp 57 ribu per 2 liter.

Baca juga: Jalan Raya di Kota Bima Rusak dan Berlubang Ancam Keselamatan Pengendara

Baca juga: Separuh Wilayah NTB Termasuk Kabupaten Bima Berstatus Zona Merah Kasus Stunting, Ini Kata Pemda

Sementara harga minyak goreng curah pun, seolah tidak mau kalah karena kini dijual dengan harga selangit, yakni Rp 30 ribu per botol air putih kemasan besar.

Bukan hanya pembeli yang menjerit, kalangan pedagang Sembilan Bahan Pokok (Sembako) pun mulai enggan menjual minyak goreng.

"Saya sudah tidak jual minyak goreng, harganya terlalu mahal, takut tidak laku," aku Maemunah, pedagang di pasar Ama Hami Kota Bima.

Menurut Maemunah, harga minyak goreng sudah mahal di tingkat distributor.

Padahal itu merek minyak goreng yang selama ini tidak terkenal, yang biasanya dijual dengan harga sangat murah.

Warga Tente Kabupaten Bima, Rais bahkan mengaku bingung mencari minyak goreng
merek bimoli.

"Istri saya jualan dan dia suruh nyari yang merek Bimoli itu sampai di Kota Bima ini. Tapi kosong semua," ujarnya.

Rais mengaku terpaksa membeli minyak goreng merek lain, tapi dengan resiko barang dagangan istrinya berkurang dari segi kualitas.

"Kata istri saya, donat yang dibuat jelek hasilnya kalau minyak goreng yang lain. Susah juga," ujarnya sembari berlalu.

Sementara itu, Kabid Industri dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima Rusnah tak menampik kondisi minyak goreng di pasaran Kota Bima masih mahal.

"Termasuk untuk yang Bimoli itu, masih kosong," akunya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved