MotoGP Mandalika 2022
Untung Bawa Sandal Jepit
Penonton MotoGP Mandalika yang membeli tiket jutaan rupiah harus antre berjam-jam untuk menunggu bus tanpa kepastian. Mereka ditelantarkan panitia.
Penulis: Dion DB Putra | Editor: Sirtupillaili
Namun, tetap saja ada insan yang tidak disiplin. Mereka selalu berusaha menerobos antrean agar lebih dahulu masuk bus.
Petugas Dishub dan polisi harus berulangkali mengingatkan. Mereka terlihat kerepotan menghadapi manusia yang demikian banyak.
Macet berjam-jam
Dugaan saya benar. Antre untuk menumpang shuttle bus bakal lama di Selaparang. Kami menanti hampir dua jam baru mendapat kesempatan masuk bus mini berpenumpang 16 orang.
Di dalam bus, saya dan Mas Oky, karyawan sebuah bank BUMN di Kota Mataram bahkan tidak mendapat kursi empuk dan nyaman sebagaimana penumpang lain.
Kami berdua kebagian duduk di belakang jok sopir bus. Mau bilang apa, yang penting bisa segera sampai di Sirkuit Mandalika.
Bus meninggalkan Selaparang kira-kira pukul 12.10 Wita. Waktu tempuh normal Mataram-Mandalika satu jam 30 menit.
Sudah terbayang bakal tiba di sirkuit sekitar pukul 13.30 Wita. Masih berkesempatan menonton serunya balapan Moto2. Sedangkan jadwal race MotoGP baru mulai pukul 15.00 Wita.
Perjalanan dari Mataram tak masalah. Arus lalu lintas ramai lancar. "Semoga tidak terjadi kemacetan," kata sopir bus yang kami tumpangi.
Harapan sopir tidak menjadi kenyataan. Keruwetan mulai terasa kira-kira 4 kilometer menjelang bundaran Bandara Internasional Lombok (BIL) dan Jalan Bypass Mandalika.
Kendaraan padat merayap. Shuttle bus menjadi minoritas. Dominan di jalan mobil pribadi. Teringat janji panitia sebelumnya bahwa mobil pribadi sebaiknya jangan dibawa ke sirkuit karena bikin macet. Mengapa dilanggar?
Kemacetan arus lalu lintas menuju arah BIL dan Mandalika sudah terjadi mulai dari depan kantor PT Yasta Mandiri hingga Bundaran BIL - Jalan Bypass Mandalika.
Laju kendaraan tersendat-sendat. Situasi makin runyam lantaran ada mobil pribadi yang nekat mau mendahului. Bus kami baru sampai Bundaran BIL pukul 13.40 Wita. Lebih dari satu setengah jam dari Kota Mataram.
Kami melewati jalur jalan lama menuju Mandalika bukan via ByPass sejauh 17,3 kilometer.
Selepas bundaran BIL arus lalulintas agak lancar sampai kawasan Desa wisata Sade. Kira-kira empat kilometer kemudian terjebak kemacetan lagi yang luar biasa.
Kendaraan bergerak sangat lambat. Saat itu hujan deras mulai mengguyur sesekali ditimpali gemuruh petir. Perut lapar dan haus. Saya ambil seketul roti dan minuman. Ganjal lambung biar tetap terisi.