MotoGP Mandalika 2022
Untung Bawa Sandal Jepit
Penonton MotoGP Mandalika yang membeli tiket jutaan rupiah harus antre berjam-jam untuk menunggu bus tanpa kepastian. Mereka ditelantarkan panitia.
Penulis: Dion DB Putra | Editor: Sirtupillaili
Trek Mandalika yang basah memaksa balapan MotoGP yang seharusnya sebanyak 27 lap (putaran) dipangkas menjadi 20 lap.
Berlomba dalam lintasan basah alias wet race membawa berkah bagi pembalap Red Bull KTM Factory Racing asal Portugal, Miguel Oliveira.
Oliviera yang tidak diunggulkan malah tercepat mencapai finis dan mencatatkan namanya sebagai orang pertama yang juara di Sirkuit Mandalika.
Podium kedua ditempati pembalap Yamaha, Fabio Quartararo dan podium ketiga untuk pembalap Pramac Ducati, Johann Zarco.
Fabio Quartararo yang memulai balapan dari pole position (start terdepan) langsung melesat. Tapi juara dunia MotoGP 2021 asal Prancis ini tidak bertahan lama.
Miguel Oliveira mengambil alih balapan dengan mudah. Meski sempat disalip Miller namun pembalap yang sekampung dengan Cristiano Ronaldo itu paling cepat menyentuh finis.
Race MotoGP sebanyak 20 lap terasa amat lekas berakhir. Tribune penonton sontak kosong setelah pukul 17.00 Wita.
Semua ramai-ramai bergerak menuju Halte Gate 2 melewati terowongan dan jalanan yang basah lumpur. Hujan telah reda. Problem belum selesai.
Laksana menunggu godot
Gelombang pertama penonton yang lebih dulu mencapai Halte Gate 2 sempat langsung diangkut beberapa unit shuttle bus menuju Parkir Timur dan Parkir Barat.
Bus yang menuju ke sana tak langsung kembali ke Halte Gate 2. Saya mencatat hanya empat unit bus termasuk bus polisi yang sempat menjemput penonton menuju Parkir Timur antara pukul 17.30 hingga 19.00 Wita.
Setelah itu bus tak kunjung muncul batang hidungnya. Petugas Dishub dan polisi yang bertugas di Halte Gate 2 menginformasikan terjadi kemacetan arus lalu lintas luar biasa sehingga bus penjemput tak bisa bergerak cepat.
"Macet di pintu keluar Parkir Timur, Pak. Mohon dimaklumi," kata seorang polisi yang mati-matian minta saya tidak mempublikasikan namanya.

Sampai pukul 21.00 Wita tak satupun bus datang menjemput penonton yang sebagian besar sudah lapar dan haus. Terdengar omelan dan gerutuan di tengah lautan manusia malam itu.
"Kapok deh nonton MotoGP di Mandalika kalau begini. Tahun depan saya masih pikir-pikir datang lagi ke sini," kata Sri Maryati (38) asal Kota Surabaya. Sri datang bersama dua anaknya yang beranjak remaja.
Pukul 21.30 Wita satu dua unit bus penjemput baru mulai berdatangan. Polisi ikut mengerahkan bus dan truk Dalmas mereka untuk membantu membawa penonton ke Parkir Timur dan Parkir Barat.
Saya dan Mbak Dian baru mendapat bus menjelang pukul 22.00 Wita. Kami diangkut bus polisi menuju Parkir Barat. Total waktu menanti bus penjemput empat setengah jam. Gila!
Di belakang kami masih banyak lagi yang menanti. Entah sampai jam berapa malam itu. Apalagi konser di arena festival baru usai pukul 22.00 Wita. Gelombang penonton berikutnya bakal membludak.
Sesabar-sabarnya orang, tak kan mudah bertahan menanti berjam-jam dalam keidakpastian. Pun lapar dan haus. Menunggu godot memang bikin kesal bukan?
Maka tidak mengejutkan bila ada sejumlah penonton yang nekat berjalan kaki dalam kegelapan malam dari halte Sirkuit Mandalika menuju Parkir Timur atau Barat.
"Empat teman saya tadi sekitar jam delapan jalan kaki aja ke Parkir Timur. Mereka buru waktu mau balik dengan kapal malam ini," kata Ilham Sanusi (27), pria asal Banyuwangi.
Secara keseluruhan panitia menyiapkan armada bus sebanyak 339 unit untuk mengangkut penonton MotoGP dari lima titik menuju Sirkuit Mandalika yaitu bandara Selaparang Mataram, Pelabuhan Gilimas, Bangsal, Kayangan dan Pelabuhan Lembar.
Entah bagaimana hitungan panitia sehingga jumlah bus sebanyak itu dianggap cukup untuk melayani puluhan ribu penonton.
Pada hari pertama dan kedua MotoGP, 18-19 Maret 2022, masih aman. Penonton minim. Bisa dimengerti lantaran masih latihan bebas dan kualifikasi para pembalap. Mulai muncul masalah pada hari puncak, Minggu 20 Maret 2022.
Pantauan lapangan tim TribunLombok menunjukkan, jumlah armada bus itu tidak sebanding dengan tumpah ruahnya puluhan ribu penonton pada hari puncak race MotoGP.
Sebagian bus dari Pelabuhan Lembar dan Kayangan terpaksa dialihkan ke Selaparang untuk mengangkut penonton menuju sirkuit.
Karena armada terbatas, panitia beri kelonggaran orang gunakan mobil pribadi menuju Parkir Timur dan Barat.
Nah kelonggaran itu membawa efek lanjutan yaitu macetnya arus lalu lintas menuju Sirkuit Mandalika.
Setelah balapan MotoGP Minggu sore, kemacetan makin menjadi-jadi. Dalam sekejap ribuan orang berebutan mau pulang ke rumah atau pengianapan. Bus sulit bergerak untuk menjemput penonton.
Patut dikatakan secara jujur bahwa kemungkinan ini yang kurang diantisipasi secara baik sehingga penonton terlantar berjam-jam. Kenyamanan rupanya masih sesuatu yang langka di MotoGP Mandalika 2022.
Semoga para pemangku kepentingan di lingkup pemerintah pusat dan daerah segera berbenah agar Mandalika membawa kesan manis bagi semua orang. Sekadar minta maaf dari bibir pejabat terkait tidaklah cukup.
(*)