Jelang Ramadhan, Harga Sembako Merangkak Naik di Kota Bima, Cabai Rawit Rp 60 Ribu Per Kilo
Dua pekan menjelang bulan suci Ramadhan, harga sejumlah Sembilan Bahan Pokok (Sembako) perlahan merangkak naik di Kota Bima
Penulis: Atina | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Dua pekan menjelang bulan suci Ramadhan, harga sejumlah Sembilan Bahan Pokok (Sembako) perlahan merangkak naik di Kota Bima.
Yang paling mencolok adalah harga cabai rawit dan cabai keriting tercatat naik dalam satu pekan terakhir.
Pantauan TribunLombok.com di pasar tradisional Amahami, Kota Bima, Senin (21/3/2022), harga cabai rawit Rp 60 ribu per kilo.
Sebelumnya, si rawit ini berkisar pada harga Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Disperindag Upayakan Kestabilan Harga Bahan Pokok di Lombok Timur
"Naik sudah satu minggu ini, karena pasokan berkurang," ujar Sri Anggriani pedagang cabai.
Untuk cabai keriting, harganya juga perlahan naik yakni Rp 55 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya Rp 40 per kilogram.
Kemudian beras, meski naik tapi tidak signifikan karena dipicu belum memasuki musim panen raya.
Saat ini untuk beras premium dibandrol harga Rp 12 ribu per kilogram dan Rp 10 ribu hingga Rp 11 ribu untuk beras kualitas medium.
Baca juga: Sambut Bulan Suci Ramadhan, Pemkab Lombok Timur Musnahkan 3.442 Liter Tuak hingga Brem
Gula pasir juga naik, dari Rp 12 ribu per kilo naik menjadi Rp 14 ribu per kilogram.
Minyak goreng, pasca dihapusnya Harga Eceran Tertinggi (HET) masing bertengger pada harga Rp 40 ribu per 2 liter.
Sedangkan untuk telur, cenderung stabil yakni Rp 40 ribu per kerak.
Kebutuhan pangan lain yang juga terlihat naik, yakni ikan laut.
Ini dikeluhkan pembeli, karena tidak hanya mahal tapi juga jumlahnya yang berkurang.
"Biasanya melimpah, banyak pilihan. Tapi sekarang, mahal-mahal," ungkap Sulastri, warga Tanjung Kota Bima.