MotoGP Mandalika 2022
Halimah Hanya Bertahan 40 Menit
Halimah dan rekan bergegas menuju lokasi yang dituju. Mengantongi tiket yang dibeli lewat platform xplorin, Halimah antre dari sisi barat
Penulis: Dion DB Putra | Editor: Wahyu Widiyantoro
Mereka memilih mundur dan pulang sambil menggerutu dan mengomel. Omelin panitia yang tidak menyiapkan nomor antrean sehingga orang berdesak-desakan.
"Kenapa panitia nggak menyiapkan loket lebih banyak di beberapa tempat? Kita sudah beli tiket tapi justru sulit saat menukarkan di sini," kata Burhanudin (45), pria asal Lombok Barat.
Panitia memberi kesempatan selama dua hari bagi penonton di wilayah Kota Mataram, Lombok Barat dan sekitarnya untuk menukarkan tiket MotoGP. Lokasinya di bandara Selaparang.
Hari pertama pada Rabu 16 Maret 2022. Penukaran tiket mulai pukul 09.00 - 15.00 Wita. Baik hari pertama maupun hari kedua antrean panjang tak terhindarkan.
Pada hari kedua Kamis 17 Maret 2022 penukaran tiket baru berakhir pukul 19.30 Wita.
Antre pun tidak lagi mematuhi protokol kesehatan (prokes) mencegah penularan Covid-19 yang mensyaratkan jaga jarak. Manusia justru tak berjarak selama dua hari. Mereka berkerumun selama berjam-jam.
Sepuluh loket serta anggota panitia di sana tidak cukup efektif melayani penukaran tiket selekas mungkin.
Saya sempat bertanya kepada lima orang yang baru keluar dari loket penukaran tiket soal berapa lama mereka mengantre.
Umumnya harus antre selama tiga sampai tiga setengah jam. Bahkan ada yang lebih lama.
"Saya antre sejak jam 09.30, jam satu siang (13.00) baru bisa tukar tiket di loket," kata Syamsulhadi. Syamsul mengaku asal Ampenan.
Dia menukar tiga tiket untuk dia bersama istri dan anaknya. Mereka akan menonton pada hari kedua MotoGP, Sabtu 19 Maret 2022.
"Kaki pegal sekali karena berdiri selama tiga jam lebih. Untung ada teman yang bawakan saya minuman dan makanan kecil saat antre tadi," kata Arief, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kota Mataram.
Lain lagi yang menimpa Johan (38). Warga Kota Mataram yang mengaku bekerja sebagai pedagang ini antre hampir lima jam.
Dia mengantre dari sisi timur karena menukarkan tiket kolektif sebanyak 10 lembar. "Selain untuk istri dan anak, ada titipan tiket dari beberapa teman," ujarnya.
Menurut Johan, hampir sejam lamanya dia tidak bergerak sama sekali dari satu titik lantaran begitu banyak orang dalam antrean. "Sungguh melelahkan, waktu banyak terbuang di sini," katanya.