Menteri PPPA Minta Hentikan Penggunaan Joki Cilik dan Moratorium Pacuan Kuda di Bima
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga sangat menyesalkan penggunaan joki anak dalam kegiatan yang sangat membahayakan keselamatan jiwa.
Penulis: Atina | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Puspayoga menilai, perlu disusun Perda terkait Keselamatan Penyelenggaraan pacuan kuda yang tidak melibatkan anak, yang berhubungan dengan olahraga, budaya dan kesenian, yang berbahaya bagi keselamatan anak.
"Perlu pengaturan tentang perizinan, standard, prosedur dan sanksi bagi yang melanggar, untuk mencegah kasus serupa terjadi," tegasnya.
Selain itu, perlu Moratorium (Penghentian Sementara) dengan Instruksi Gubernur penyelenggaraan Pacuan Kuda, yang memastikan tidak melibatkan usia anak sampai dengan 18 tahun, sebagai Joki.
“Kemen PPPA melalui Dinas PPPA Kabupaten Bima telah melakukan koordinasi dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Bima, terkait peristiwa dimaksud dan telah dilakukan penjangkauan kepada keluarga korban” jelas Puspayoga.
Baca juga: LPA Ungkap Fakta Joki Cilik di Bima Meninggal Dunia: Dia Sempat Pingsan Setelah Jatuh dari Kuda
Kemen PPPA juga mendorong agar Aparat Penegak Hukum (APH), dapat menerapkan hukuman sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Pelaku yang menempatkan atau membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan eksploitasi secara ekonomi, khususnya pada penyelenggaraan pacuan kuda yang melibatkan anak dapat dijerat dengan Pasal 76 I jo Pasal 88, UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara paling lama 10 (sepuluh belas) tahun dan denda paling banyak Rp 200 juta.
"Karena membahayakan keselamatan jiwa anak, yang berhubungan dengan olahraga, budaya dan kesenian," pungkasnya.
Sebelumnya, joki anak usia 6 tahun meninggal dunia di Bima Nusa Tenggara Barat (NTB), setelah terjatuh dari punggung kuda yang ditungganginya saat latihan pada (9/3/2022).
Peristiwa ini bukan pertama kali terjadi, sebelumnya juga pernah ada joki yang meninggal tahun 2019 bahkan beberapa joki cilik lainnya mengalami luka dan kecacatan.