Ditertibkan Petugas Gabungan Kota Mataram, PKL: Lalu Nasib Kami Bagaimana?
“Kami terima penertiban tapi nasib kami bagaimana?” kata Janu, PKL yang berjualan nanas di ruas Jalan Udayana saat petugas mencoba menertibkan lapakny
Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – “Kami terima penertiban tapi nasib kami bagaimana?” kata Janu, Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan nanas di ruas Jalan Udayana saat petugas mencoba menertibkan lapaknya.
Janu, adalah salah satu PKL yang memanfaatkan ruas Jalan Udayana sebagai ladang rupiah.
Namun, lapaknya terpaksa harus ditertibkan oleh petugas gabungan Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram, TNI dan aparat kepolisian, Kamis (17/3/2022).
Saat diajak berdialog dengan petugas, pria tersebut lantas menagih janji pemerintah yang menyebut akan membangun stand UMKM di ruas jalan tersebut.
“Saya pribadi sudah ke dewan, sebentar lagi kita mau diadakan tenda seragam di sini dari dinas katanya,” terang Janu kepada petugas.
PPNS Satpol PP Kota Mataram, Sonya Margaretha pun memberikan pengertian pada Janu dan menyebut janji dari pemerintah tersebut menjadi tanggung jawab dari yang menjanjikan.
Baca juga: Jadwal MotoGP Mandalika 2022: Perputaran Uang Rp500 Miliar dari Tiket, Merchandise hingga Akomodasi
Sementara untuk saat ini, lapak miliknya telah melanggar peraturan Undang-Undang dan menghilangkan hak pejalan kaki.
Terkait janji akan dibangunnya stand UMKM di Jalan Udayana nanti akan kembali ditindak lanjuti.
Beruntungnya, Janu bersikap kooperatif dan bersedia untuk tidak kembali berjualan di atas trotoar Jalan Udayana.
Selain Janu, ada pula PKL bernama Eva yang bernasib sama.
Baca juga: Apresiasi Wajib Pajak, KPP Pratama Mataram Timur dan Kanwil DJP Nusa Tenggara Gelar Tax Gathering
Baca juga: Pencuri Kambing di Bima Ternyata Beraksi Pakai Mobil Avanza Sewaan, Pemilik: yang Pinjam Suami Istri
Eva baru saja berjualan di lokasi tersebut selama dua hari karena melihat keramaian di Ex Bandara Selaparang akibat membludaknya warga yang menukar tiket.
Apesnya, di hari kedua lapaknya berupa meja kayu justru diangkut oleh petugas.
Hal ini karena ia tiba-tiba menghilang dan meninggalkan meja kayu itu di trotoar.
Saat kembali, Eva hanya bisa gigit jari melihat lapaknya telah diangkut ke dalam mobil Satpol PP.
(*)