MotoGP Mandalika 2022
Penumpang Meningkat hingga 150 Persem Jelang MotoGP Mandalika, Bandara Lombok Beroperasi 24 Jam
Aktivitas penumpang di Bandara Internasional Lombok jelang gelaran MotoGP Mandalika meningkat hingga 150 persen, bandara beroperasi 24 jam
Penulis: Lalu M Gitan Prahana | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunlombok.com Lalu M Gitan Prahana
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Aktivitas penumpang di Bandara Internasional Lombok (BIL) jelang gelaran MotoGP Mandalika meningkat hingga 150 persen.
General Manager Angkasa Pura I Bandara Lombok, Nugroho Jati, mengungkapkan, persentasi tersebut didapat dari perbandingan sebelum periode MotoGP, sebelum dan saat pandemi covid 19.
"Di mana sebelum periode MotoGP dan saat pandemi, kunjungan perhari rata-rata sebanyak 3.500 penumpang. Kemudian pada periode sebelum pandemi, rata-rata 8.000 penumpang per hari," jelasnya.
"Sedangankan rata-rata harian pada periode motoGP ini berlangsung meningkat menjadi 18.500 per hari, baik yang datang atau berangkat," imbuhnya.
Baca juga: Besok Pagi Presiden Jokowi Beraudiensi dan Melepas Iring-iringan Pembalap MotoGP
Sehingga dalam menghadapi lonjakan penumpang tersebut, pihak Bandara Lombok akan mulai beroperasi 24 jam.
"Pengoprasian selama 24 jam ini akan berlaku dari hari ini Selasa (15/3/2022) hingga 25 Maret 2022 mendatang," kata Nugroho.
Hal itu juga kita dilakukan guna mengantisipasi slot permintaan penerbangan kalau memang ada permintaan lagi.
"Dan sampai hari ini, tambahan permintaan tersebut, baru dari maskapai reguler Air Asia dan Garuda Indonesia," terang General Manager Angkasa Pura I Bandara Lombok itu.
Baca juga: Eks Bandara Selaparang, Tempat Penukaran Tiket MotoGP yang Dulu Jadi Primadona
Selain itu, pihaknya juga mengantispasi kapasitas tempat parkir pesawat yang ada di Bandara Lombok.
"Untuk saat ini total parkir yang kita miliki mampu menampung 18 pesawat secara bersmaana pada jam yang sama, baik untuk yang berbadan besar dan berbadan sedang," papar dia.
Namun untuk mengantisipasi terjadi lonjakan yang tidak dapat diprediksi, seperti kondisi cuaca, teknik ataupun operasional yang mengakibatkan penundaan penerbangan.
"Maka bandara bali dan surabaya siap menjadi bandara alternatif untuk tempat reposisi atau tempat singgah pesawat," tegasnya.
"Mudah-mudahan sirkulasi di manajemen parkir kita ini bisa berjalan dengan maksimal," pungkas Nugroho.
(*)