Wawancara Khusus
Tuan Guru Bajang: Mengkhianati Indonesia Sama dengan Mengkhianati Sang Pencipta
Tuan Guru Bajang ( TGB) K.H. Muhammad Zainul Majdi kembali terpilih sebagai ketua umum PB NWDI dalam muktamar tersebut.
Sikap yang proporsional, sikap pertengahan, proporsional, menghargai orang yang beda, kemudian membuka telinga, mendengar, bersama-sama bekerja untuk kemajuan dan kemaslahatan bersama.
Saya pikir itu hal-hal yang klasik bahkan kadang-kadang orang menganggap itu klise, tapi menurut saya itu penting.
Karena kan bang Dion tahu, sekarang ini eranya individual. Semua ingin bekerja untuk diri sendiri, yang penting saya untung, lupakanlah yang lain.
Bukan begitu. Kita sebagai bangsa kan harus memikirkan kebersamaan dan itu nilai kebersamaan, membangun kohesivitas sosial ingin terus disegarkan oleh NWDI.
Dalam forum muktamar perdana NWDI tentu akan bahas soal organisasi, kepengurusan dan program kerja. Apa yang menjadi fokus NWDI?
Satu hal pascapandemi yang kita agendakan adalah recovery ekonomi. Recovery ekonomi itu tentu maksudnya adalah bukan sekadar ekonomi kita berjalan tapi juga ekonomi yang berjalan itu bisa mendistribusikan keadilan untuk semua.
Nah, karena itu salah satu fokus dari NWDI, khususnya pascapandemi dan lima tahun ke depan adalah penguatan ekonomi umat.
Yang dimaksudkan umat itu ya seluruh bangsa Indonesia, bukan hanya NWDI. Bukan hanya umat Islam saja tapi seluruh bangsa.
Nah bentuk yang konkretnya adalah kita ikut bekerja untuk menumbuhkan kapasitas UMKM yang ada di tengah masyarakat.
Banyak sekali pelaku UMKM itu warga NWDI. Mereka ini perlu akses pasar, perlu juga akses finansial, perlu akses keterampilan, kemampuan bagaimana produknya itu lebih cocok dengan pasar.
Nah NWDI ingin bisa berkontribusi di situ. Tentu bekerja sama dengan pihak-pihak lain yang sudah punya pengalaman. Itu salah satu hal yang perlu kami perkuat. Karena apa?
Kita kan ingin bahwa UMKM dan aktivitas ekonomi khususnya di perdesaan harus tetap bergerak untuk masyarakat desa itu.
Jangan sampai aktivitas ekonominya bergerak tapi kemanfaatannya ditarik ke kota semua. Disedot semua ke kota.
Nah mereka harus punya kapasitas yang kuat, kemudian punya kemampuan memproduksi barang dan jasa yang diperlukan oleh pasar.
Secara kompetitif NWDI ingin ikut berkiprah. Kita melihat bahwa seiring dengan pandemi ini, ketegangan yang terjadi di masyarakat khususnya karena berita-berita bohong atau hoaks masih sangat masif. NWDI ingin berperan untuk membersihkan ruang publik itu.