Wisata Lombok

Keunikan Desa Adat Ende Dekat Sirkuit Mandalika, Lantai Rumah Dilumuri Kotoran Sapi

Selain Desa Sade, di Lombok Tengah juga ada Desa Wisata Ende yang menawarkan kehidupan masyarakat Lombok tempo dulu. Desa ini memiliki banyak keunikan

Penulis: Sinto | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Suasana di desa tradisional Ende, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB, Senin, 7 Maret 2022. 

Namun ia menyampaikan jika atap tersebut harus dilakukan peremajaan karena biasanya atap tersebut akan lapuk saat sudah lima tahun pemakaian.

Biasanya mereka mendapatkan rumput ilalang tersebut dari Padang rumput yang terdapat di sekitar wilayah Kecamatan Pujut.

Namun kadang-kadang mereka membelinya di daerah lain karena rumput ilalang saat ini sudah langka di wilayah Pujut.

Baca juga: Menko Airlangga Beli 2 Lembar Kain Tenun Seharga Rp 8 Juta di Desa Sade 

Keunikan lainnya dari bale tani ini adalah pintunya yang cenderung pendek daripada rumah pada umumnya.

Pintu masuk bale tani ini sekitar 140 centimeter.

Samiun menyampaikan jika pintu masuk dibuat pendek memiliki fungsi tersendiri pula.

Ketika kita berkunjung ke rumah seseorang tamu harus menghormati dan memberikan salam kepada penghuni rumah.

Karena itu pintu bale tani dibuat pendek fungsinya untuk menghargai dan menghormati pemilik rumah.

"Karena pintunya pendek otomatis kita akan merunduk dan itu artinya kita mengutamakan sopan santun kepada mereka," tambahnya.

Tidak hanya itu, lantai bale ini juga dilumuri kotoran sapi untuk memperkuat rekatan lantai rumah.

Melumuri lantai rumah adat dengan kotoran sapi merupakan tradisi yang sudah ada sejak nenek moyang dahulu dan masih terus dilestarikan hingga saat ini.

Kotoran sapi yang diambil adalah kotoran sapi yang baru keluar dari hewan mamalia tersebut.

Selanjutnya, ditambahkan sedikit air agar agak mencair.

Baru kemudian seluruh area lantai rumah dilumuri dengan kotoran tersebut menggunakan tangan.

"Nah di sini itukan 100 persen muslim. Meskipun kita salat di atas lantai tersebut, salat kita tetap sah karena kita juga wajib pakai alas," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved