Kuliner Bima

Sedap, Manjakan Lidah dengan Sea Food Segar di Panda Kabupaten Bima

Jika ingin memanjakan lidah dengan makanan laut segar, maka tidak ada salahnya menyambangi Desa Panda Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Penulis: Atina | Editor: Lalu Helmi
Istimewa
Manjakan Lidah dengan Sea Food Segar di Panda Kabupaten Bima 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Kabupaten Bima memiliki hasil laut yang melimpah. 

Jika ingin memanjakan lidah dengan makanan laut segar, maka tidak ada salahnya menyambangi Desa Panda Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tidak sulit menuju pusat kuliner sea food ini, karena letaknya di pinggir jalan utama Kabupaten Bima. 

Baca juga: Dihantam Pandemi Covid-19, Pedagang Sea Food di Panda Bima Kehilangan Omzet Jutaan Rupiah

Baca juga: Meski Tanpa Nama, Bakso Tulang di Kota Bima Ini Ludes Hanya Dalam Satu Jam Setelah Buka

Di desa ini, terdapat deretan lapak penjual yang menawarkan ikan, cumi-cumi, kepiting hingga lobster segar. 

Semerbak wangi dari pembakaran berbagai jenis sea food, menyeruak di sepanjang jalan. 

Belum lagi, pemandangan laut yang indah langsung tersaji di depan lapak-lapak yang berjejer. 

Deretan lapak kuliner dan sajian sea food segar di Desa Panda Kabupaten Bima.
Deretan lapak kuliner dan sajian sea food segar di Desa Panda Kabupaten Bima. (TRIBUNLOMBOK.COM/ATINA)

Letak Desa Panda ini, tidak jauh dari Bandara Sultan Muhammad Salahuddin (SMS). 

Jika menggunakan sepeda motor atau mobil, jarak tempuhnya hanya 10 menit saja. 

Penikmat sea food juga tidak perlu takut kolesterolnya naik, karena penjual di sini sudah menyiapkan pendampingnya sebagai penetralisir. 

Mulai dari sambal bawang dicampur perasan jeruk nipis, sambal mangga khas Bima, hingga sambal asam muda atau yang dikenal dengan mangge tutu. 

Minumnya, sebuah kelapa muda hijau utuh yang akan membuat segar dan menghilangkan bau amis. 

Biasanya, makanan dijual dengan sistem paket yang berisi satu kilo ikan laut bakar, nasi, sayur dan sambal dengan harga Rp 120 ribu. 

Erni warga Kota Bima yang kerap makan siang bersama rekan kerjanya mengaku, sengaja datang ke Desa Panda untuk makan dan bercengkrama dengan rekan. 

Menurutnya, selain bisa mendapatkan sea food segar juga karena lokasi yang mudah dijangkau. 

"Harganya lumayan bersahabat dengan kantong," akunya. 

Erni juga mengaku, ketika Bulan Ramadan biasanya tempat makan tersebut penuh karena dijadikan tempat berbuka puasa. 

Sehingga, harus dipesan sejak pagi hari jika tidak ingin kehabisan tempat. 

"Saya pernah, niatnya mau ngajak keluarga besar buka puasa di sana tapi akhirnya pulang karena nggak pesan duluan dari pagi," pungkasnya.

(*) 
 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved