Hari Raya Nyepi 2022

Hari Raya Nyepi 2022, Tradisi Perang Api di Lombok Berlangsung Kondusif, Dibatasi Hanya 10 Menit

Adapun cara Perang Api dilaksanakan dengan terlebih dahulu membakar daun Kelapa atau disebut Bobok

ISTIMEWA
Suasana pelaksanaan tradisi Perang Api di Simpang Tiga Negara Sakah, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram Rabu (2/3/2022) dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Acara tradisi Perang Api di Lombok Rabu (2/3/2022) berlangsung kondusif.

Tradisi yang hanya ada di Pulau Lombok ini dalam rangka merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944.

Adapun cara Perang Api dilaksanakan dengan terlebih dahulu membakar daun Kelapa atau disebut Bobok.

Selanjutnya para peserta Perang Api saling serang dan memukul lawan dengan menggunakan Bobok yang sedang terbakar tersebut.

Baca juga: Link Twibbon Ucapan Hari Raya Nyepi 2022, Bisa Untuk Status WA

Baca juga: Ini Perbedaan Perayaan Nyepi di Lombok dan Bali, Penggunaan Ponsel hingga Fasilitas Umum

Baca juga: Rangkaian Hari Raya Nyepi, Dipastikan Tidak Ada Arak-arakan Ogoh-ogoh di Lombok Barat

Umat Hindu di Lombok meyakini Perang Api dapat menolak bala dan pengangkat penyakit.

"Jadi kami umat Hindu harus melakukan tradisi ini," kata seorang peserta Perang Api Komang Kertayasa.

Dia menjelaskan, Perang Api atau disebut juga Perang Bobok adalah sebuah ritual yang dilaksanakan umat Hindu Lombok sebelum perayaan Nyepi.

Tradisi ini murni berasal dari Lombok yang telah dilakukan dari zaman nenek moyang.

Kapolsek Sandubaya Kompol M Nasrullah menjelaskan, Perang Api yang dimulai pukul 17.30 Wita ini bertempat di Simpang Tiga Negara Sakah Cakranegara.

"Perang api dilakukan sekitar 10 menit, setelah itu baik peserta maupun penonton membubarkan diri," ujarnya.

Pelaksanaan Perang Api dihadiri 300 penonton, yang mempertemukan warga Lingkungan Negara Sakah dengan warga Lingkungan Sweta Kecamatan Cakranegara.

Suasana pelaksanaan tradisi Perang Api di Simpang Tiga Negara Sakah, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram Rabu (2/3/2022) dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944.
Suasana pelaksanaan tradisi Perang Api di Simpang Tiga Negara Sakah, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram Rabu (2/3/2022) dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944. (ISTIMEWA)

"Pesertanya sekitar 70 orang," kata Nasrullah.

Untuk mengamankan jalannya tradisi itu, 80 personel pengamanan dikerahkan.

Yakni personel gabungan Polda NTB, Polresta Mataram, Polsek Sandubaya, dan Koramil Cakranegara.

"Seluruh rangkaian berjalan dengan tertib, lancar, dan aman kemudian berakhir pada pukul 17. 40 Wita," tutup Nasrullah.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved