Kondisi Stadion Atletik di Kota Bima Tidak Terawat, Atlet Terancam Cedera
Sejak dibangun lima tahun lalu, yakni tahun 2017 hingga saat ini, stadion atletik yang dimiliki Kota Bima tidak terawat.
Penulis: Atina | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Selama ini jelas Ferry, pihaknya pernah mengajak beberapa OPD untuk menyiasati anggaran yang terbatas.
Seperti merangkul DLH, untuk mengeruk sedimentasi pada lintasan.
Masalah lain yang dihadapi, masyarakat yang kerap menggunakan kendaraan roda empat masuk ke dalam stadion.
Ini menyebabkan, graver pada lintasan tenggelam mengendap ke tanah.
"Graver itu, pembatas lintasan yang kami buat dari batu bata yang dihaluskan. Sekarang sudah tidak ada karena diinjak kendaraan," ungkap orang nomor dua di Kota Bima ini.
Kekurangan lainnya sebut Ferry, tidak adanya drainase di sekeliling stadion.
Baca juga: Ratusan Pelajar di Kota Bima Ikuti Seleksi Paskibraka NTB dan Nasional
Ketika hujan, air tergenang di dalam lapangan stadion sehingga membentuk sedimentasi.
"Rumput tumbuh, seperti yang terlihat seperti sekarang ini," ujar Ferry.
Politisi PAN ini mengaku, meski bukan aset KONI tapi karena stadion digunakan oleh para atlet latihan, maka harus dirawat dengan anggaran yang ada.
"Hanya ada biaya kebersihan saja. Selebihnya kami lakukan swadaya, demi para atlet," tambahnya.
Ditanya anggaran yang dibutuhkan untuk permak stadion, Ferry menyebut angka yang cukup besar.
Jika hanya lintasan, maka membutuhkan anggaran minimal Rp 1,5 miliar.
Namun jika ingin melengkapinya sesuai standar nasional, maka butuh anggaran Rp 2 miliar lebih.
"Panjang lintasannya saja masih kurang empat puluh meteran, baru bisa disebut stadion profesional," tandas Ferry.
(*)