Jelang Puncak Bau Nyale, Ini Keseruan Tradisi Adu Ketangkasan Peresean Suku Sasak di Kuta Mandalika

Menjelang tradisi puncak Bau Nyale 2022, sejumlah event tradisional juga dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah. Salah satunya peresean.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
Dua orang pepadu tengan bertarung di arena peresean yang digelar menjelang puncak Bau Nyale 2022 di Kuta Mandalika pada Kamis, (17/2/2022). 

Dalam pertunjukannya, Peresean ini dilakukan di tengah arena dan diiringi musik bernuansa perang.

Jelang puncak event Bau Nyale 2022, puluhan pepadu (petarung) di Pulau Lombok turut ambil bagian dalam ajang peresean yang digelar di Kuta Mandalika.

Pepadu yang hadir merupakan pepadu pilihan se-Pulau Lombok.

Event diharapkan bisa memberikan hiburan bagi masyarakat dan wisatawan yang ada di Mandalika sampai menjelang puncak perayaan Bau Nyale mendatang.

Tidak hanya itu, event ini menjadi ajang pelestarian dan promosi kekayaan seni budaya masyarakat suku Sasak di Pulau Lombok.

"Ini sebagai ajang promosi budaya. Terutama sebagai side event MotoGP Mandalika Maret mendatang," ucap Lendek.

Sementara itu, ratusan penonton memadati areal arena peresean.

Ayunan penjalin para pepadu diiringi alunan musik pengiring menambah semarak tradisi adu ketangkasan masyarakat Suku Sasak tersebut.

Rizki (27) salah seorang penonton rela datang jauh-jauh dari Gerung, Lombok Barat untuk sekadar menyaksikan peresean ini.

Menurutnya, tradisi peresean merupakan tradisi yang membawa simbol kesatria laki-laki Suku Sasak.

Ia merasa sangat terhibur menonton peresean ini.

"Ini bagus ya, sebagai hiburan nanti sebelum kita Bau Nyale. Banyak pesan yang bisa kita petik di sini," ungkapnya.

Acara peresean ini akan digelar setiap sore hingga menjelang puncan tradisi Bau Nyale yang akan jatuh pada 20-21 Februari mendatang.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved