Ini Empat Fakta Menarik Soal Ponpes Nurul Haramain NWDI Narmada
Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Haramain NWDI, Kecamatan Narmada, Lombok Barat merupakan salah satu Ponpes terkemuka di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi daerah dengan mayoritas penduduk beragama Islam.
Dari data Badan Pusat Statistika (BPS) NTB 2018, penduduk NTB beragama agama Islam sebanyak 96,80 persen.
Di pulau Lombok sendiri, Kabupaten Lombok Tengah menjadi daerah dengan penduduk muslim terbanyak sebesar 99,66 persen, disusul Kabupaten Lombok Timur, dan Lombok Barat.
Dengan angka tersebut, NTB, khsusnya Lombok, memiliki banyak lembaga pendidikan di bidang pembelajaran agama.
Salah satunya Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Haramain NWDI, Kecamatan Narmada, Lombok Barat.
Ponpes ini berdiri sejak tahun 1991.
Bangunan ponpes terdiri dari dua bangunan utama, yakni pondok putra dan pondok putri.
Masing-masing pondok memiliki kurang lebih dua ribu peserta didik dari berbagai daerah.
Baca juga: Ponpes Nurul Haramain NWDI Narmada Terapkan Bahasa Inggris dan Arab Sebagai Bahasa Utama Santri
Baca juga: TGB Tutup Muktamar ke-1 NWDI, Ajak Muktamirin Kokohkan NWDI
Tribunlombok.com berkesempatan memasuki kawasan Ponpes Nurul Haramain, Selasa, 15 Februari 2022.
Ditemanin Imam Ali Rosyidi, pembina organisasi bahasa Ponpes Nurul Haramain, Tribunlombok.com diajak berkeliling sambil dijelaskan berbagai informasi mengenai lembaga pendidik NWDI tersebut.
Berikut Tribunlombok.com telah merangkumnya menjadi 4 Fakta Ponpes Nurul Haramain:
1. Berdiri di Narmada Sebagai Respons Animisme
Pada tahun 1950-an, masyarakat Narmada di bawah kepemimpinan Lalu Alwi (almarhum) Camat Narmada, hendak lakukan perubahan dalam kehidupan spiritual mereka.
Ketika itu, banyak dari masyarakat Narmada masih mengenal berbagai ajaran agama yang bercampur animisme.