Kadinkes NTB: Tempat Isolasi Terpadu Diutamakan Untuk Warga dari Luar Daerah Warga Lokal Bisa Isoman
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Hamzi Fikri mengatakan warga lokal yang terpapar Covid-19 disarankan untuk melakukan isoman.
Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Hamzi Fikri mengatakan warga lokal yang terpapar Covid-19 disarankan untuk melakukan isolasi mandiri.
Tempat isolasi terpadu (isoter) utamanya diperuntukkan bagi warga luar daerah maupun warga NTB yang tidak mempunyai tempat untuk melakukan isoman.
“Kalau dari luar daerah pun kita dorong untuk isolasi, kalau memang dia bisa tetap di hotel-hotel yang menyiapkan tempat itu kan juga bagus karena memang itu gejalanya masih ringan,” Kata Fikri saat dihubungi Tribunlombok.com, Kamis (17/2/2022).
Fikri menyebut pemerintah provinsi saat ini menyiapkan dua tempat isoter yakni di Hotel Montana Senggigi dan Fizz Hotel Lombok.
Mulanya Asrama Haji juga diperuntukkan sebagai tempat isoter tapi saat ini digunakan bagi jamaah umroh sehingga tempat isoter di NTB menjadi berkurang.
Baca juga: Apotek Nia Sebut Pembelian Obat Flu di Kota Mataram Meningkat Drastis
Baca juga: Cerita Apotek Nia di Mataram, Lahir dari Kesulitan Masyarakat Ampenan Mencari Toko Obat Terdekat
Baca juga: Penjualan Produk Sepatu Kenamaan Tetap Menggeliat Meski Ada Kasus Varian Omicron di Kota Mataram
“Tapi tadi bahwa tempat isoter ini pun kalau dia penduduk lokal lebih saya sarankan isolasi mandiri ya jadi isoter ini diperlukan kalau memang benar-benar tidak memiliki tempat isolasi di rumah,”ujarnya.
Sementara itu bagi pasien dengan gejala berat, Fikri menyarankan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Pemerinta provinsi telah meminta rumah sakit di NTB untuk menyiapkan ruang isolasi di mana saat ini ruang isolasi intensif yang tersedia sebanyak 226 ruang.
Sedangkan ketersediaan Tempat Tidur (BOR) di ruang isolasi tersebut sebanyak 1.282 tempat tidur.
“Tapi perlu di catat untuk saat ini kasus yang dirawat secara intensif tidak ada di ruang ICU tidak ada, rata-rata yang memang membutuhkan itu karena komorbidnya kemudian yang memang memerlukan perawatan ,” tutupnya.
(*)