Kasus Covid-19 Melonjak di NTB, Begini Kelanjutan PTM Penuh
Kenaikan kasus Covid-19 ini menimbulkan pertanyaan apakah kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah akan berlanjut secara penuh atau Pendidika
Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Lalu Helmi
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Patayatul Wahidah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Dalam sepekan terakhir, kasus Covid-19 terus bertambah di Nusa Tenggara Barat.
Melansir dari data Dinas Kesehatan Provinsi NTB, terjadi penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 57 orang per 3 Februari 2022.
Kenaikan kasus Covid-19 ini menimbulkan pertanyaan apakah kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah akan berlanjut secara penuh atau Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) kembali dilakukan?
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Satgas Covid-19 Kota Mataram: Masih Bisa Ditangani
Baca juga: Percepat Vaksinasi Booster Covid-19, ASN Pemkot Mataram Mulai Dapat Suntikan Dosis Ketiga
Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Purni Susanto menjelaskan jika saat ini Dikbud tengah melakukan evaluasi.
Evaluasi dilakukan terkait simulasi PTM yang telah berjalan selama satu bulan ini.
“Evaluasi sedang dilakukan dua minggu terakhir ini se-NTB dan evaluasinya hari ini terakhir. Jam 10 ini sudah kami tutup Google Formnya,” terang Purni saat ditemui Tribunlombok.com di ruangannya, Jumat (4/2/2022).
Evaluasi dilakukan dengan menyebar kuesioner ke seluruh SMA, SMK dan SLB di seluruh NTB.
Menurut Purni, hal ini dilakukan untuk mengetahui kendala dan kesulitan apa yang dialami oleh sekolah-sekolah yang menjalankan PTM.
Penentuan akhir terkait pelaksanaan PTM penuh atau akan kembali ke PJJ akan disampaikan sore ini setelah data kuesioner terhimpun.
“Di atas jam 4 sore nanti kami akan memutuskan seperti apa kelanjutannya berdasarkan hasil evaluasi dari sekolah-sekolah yang sedang kami himpun saat ini,” ujarnya.
Purni menekankan jika pelaksanaan PTM saat ini merupakan simulasi yang telah berlangsung selama 1 bulan sejak 3 Januari 2022 hingga 31 Januari 2022.
Dari kurun waktu tersebut Dikbud telah menutup satu sekolah di Kota Mataram yang melaporkan ada siswanya terpapar Covid-19.
“Jadi begitu ada kasus, sekolah itu langsung kami instruksikan langsung ditutup,” katanya.
Sebelumnya, penerapan simulasi PTM ini dilakukan setelah adanya Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yakni Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri.
Merujuk dari SKB 4 Menteri, Purni menjelaskan jika wilayah dengan kategori PPKM level 1 dan 2 dapat menggelar PTM dengan beberapa ketentuan.
“Seperti capaian vaksinasi dosis 2 tenaga pendidik dan tenaga kependidikan lebih dari 80% dan vaksinasi peserta didik terus berlangsung,” jelasnya.
(*)