Penyebab Konflik Rusia-Ukraina, Ini Lima Fakta Dasar yang Bisa Menjelaskan

Rusia meminta Ukraina tak bergabung NATO, sementara AS dan NATO menuduh Rusia hendak menginvasi Ukraina.

Editor: krisnasumarga
zoom-inlihat foto Penyebab Konflik Rusia-Ukraina, Ini Lima Fakta Dasar yang Bisa Menjelaskan
common/wikimedia/picasaweb
PERANG - Kelompok bersenjata di Donbas, wilayah yang hendak memisahkan diri di Ukraina bagian timur. Wilayah Donbas sangat dipengaruhi kultur dan politik Rusia.

Juru bicara Presiden Putin Dmitry Peskov mengatakan tindakan ini hanya menambah suasana yang sudah tegang.

"Amerika Serikat meningkatkan ketegangan," katanya kepada wartawan. “Kami menyaksikan tindakan AS ini dengan sangat prihatin,” imbuhnya.

Rusia membantah memiliki rencana untuk menyerang Ukraina dan menuduh barat memperburuk situasi. Tidak pasti apakah perang akan pecah antara kedua negara.

Beberapa analis mengatakan Rusia dapat bergerak ke Ukraina untuk mengklaim kemenangan yang cepat dan menentukan dan meningkatkan daya tawarnya dalam pembicaraan di masa depan tentang perluasan NATO dan lingkup pengaruhnya.

5.       Apa yang terjadi jika Rusia menginvasi Ukraina?

Negara-negara barat telah memberikan dukungan mereka di belakang Ukraina, tetapi beberapa tanggapan lebih keras daripada yang lain.

AS dan Inggris telah memasok senjata, sementara Jerman berencana mengirim fasilitas medis lapangan bulan depan tetapi tidak akan mentransfer peralatan militer.

Ada juga banyak pembicaraan tentang sanksi yang ditujukan untuk menghukum Moskow. Secara publik, sekutu AS dan Eropa telah berjanji untuk memukul Rusia secara finansial tidak seperti sebelumnya jika Putin mengerahkan militernya ke Ukraina.

Para pemimpin telah memberikan beberapa rincian, dengan alasan yang terbaik adalah membuat Putin menebak-nebak, tetapi Washington dan London telah berbicara tentang tindakan pribadi yang menargetkan Presiden Rusia.

Memotong Rusia dari sistem keuangan SWIFT, yang memindahkan uang dari bank ke bank di seluruh dunia, akan menjadi salah satu langkah keuangan terberat yang bisa mereka ambil, merusak ekonomi Rusia segera dan dalam jangka panjang.

Langkah itu dapat memotong Rusia dari sebagian besar transaksi keuangan internasional, termasuk keuntungan internasional dari produksi minyak dan gas, yang menyumbang lebih dari 40 persen pendapatan negara.

AS juga memegang salah satu senjata keuangan paling kuat melawan Putin jika dia menginvasi Ukraina, yaitu memblokir Rusia dari akses ke dolar AS.

Dolar masih mendominasi transaksi keuangan di seluruh dunia, dengan triliunan dolar dimainkan setiap hari.

Akhirnya, AS sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan kontrol ekspor, yang berpotensi memotong Rusia dari teknologi tinggi yang, antara lain, membantu pesawat tempur dan jet penumpang terbang dan memberi daya pada smartphone.(Tribunnews.com/Aljazeera.com/xna)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved