Konflik Israel dan Palestina

Tak Kompak soal Perang di Gaza, AS Dorong Perdamaian, Netanyahu Ngotot Ingin Hancurkan Hamas

Di balik perang di Gaza yang masih berlangsung hingga sekarang, ternyata menyimpan ketidak kekompakan antara Amerika Serikat (AS) dengan Pemerintahan

Penulis: Endra Kurniawan | Editor: Endra Kurniawan
AFP/MOHAMMED ABED
Reaksi seorang pria di depan bangunan yang terbakar setelah dibombardir Israel di Kota Gaza pada Rabu (11/10/2023). 

TRIBUNLOMBOK.COM - Di balik perang di Gaza yang masih berlangsung hingga sekarang, ternyata menyimpan ketidak kekompakan antara Amerika Serikat (AS) dengan Pemerintahan Israel.

Para pejabat tinggi AS mendorong kembalinya Otoritas Palestina yang diakui secara internasional dan dimulainya kembali perundingan perdamaian yang bertujuan untuk mendirikan negara Palestina berdampingan dengan Israel.

Mereka tidak akan membiarkan Israel menduduki kembali Gaza atau semakin mencaplok wilayah Palestina yang sudah kecil.

AS khawatir mengenai kondisi kemanusiaan yang mengerikan dan meningkatnya jumlah korban sipil di Gaza.

Total sudah ada 16.248 korban tewas dengan rincian 7.112 anak-anak dan 4.885 wanita semenjak perang pecah antara Israel dengan militan Hamas sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan sangat penting bagi Israel untuk melindungi warga sipil Gaza.

Baca juga: Pemerintah RI Kirim 21 Ton Bantuan ke Gaza Pascagencatan Israel-Palestina

"Jadi saya telah berulang kali menjelaskan kepada para pemimpin Israel bahwa melindungi warga sipil di Gaza adalah tanggung jawab moral dan keharusan strategis," katanya, dikutip dari apnews, Jumat (8/12/2023).

Menteri Luar Negeri Antony Blinken juga ikut berkomentar terkait jumlah korban sipil dampak perang ini.

Ia menekan agar Israel harus 'menahan diri'.

"Korban sipil masih terlalu tinggi dan Israel harus meningkatkan upayanya untuk menguranginya,” kata Antony.

Antony dalam kesempatannya juga meminta Israel untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap ngotot akan melawan serangan dari militan Hamas.

Bahkan, Israel akan melakukan langkah strategis jika kemenangan telah diraih.

Isreal akan mensterilkan wilayah Gaza agar tidak menjadi acaman di kemudian hari.

“Setelah Hamas dihancurkan, Gaza akan didemiliterisasi dan dideradikalisasi sehingga tidak ada ancaman yang ditimbulkan terhadap Israel dari Gaza,” kata Ophir Falk, penasihat Netanyahu, dikutip dari apnews.

Baca juga: Sebanyak 21 Jurnalis Telah Terbunuh di Kancah Perang Hamas-Israel

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved