Konflik Israel dan Palestina

Sebanyak 21 Jurnalis Telah Terbunuh di Kancah Perang Hamas-Israel

Sampai hari Kamis 19 Oktober 2023, dilaporkan sedikitnya 21 orang jurnalis telah terbunuh di kancang perang Hamas-Israel.

|
Editor: Dion DB Putra
AFP/MOHAMMED ABED
Reaksi seorang pria di depan bangunan yang terbakar setelah dibombardir Israel di Kota Gaza pada Rabu (11/10/2023). Perang Israel vs Hamas ini pecah sejak Sabtu (7/10/2023) dan telah menewaskan ribuan orang dari kedua kubu termasuk sedikitnya 21 orang jurnalis. 

TRIBUNLOMBOK.COM, YERUSALEM - Perang Hamas melawan Israel telah menelan korban jiwa di kalangan jurnalis.

Sampai hari Kamis 19 Oktober 2023, dilaporkan sedikitnya 21 orang jurnalis telah terbunuh di kancah perang Hamas-Israel.

Mayoritas jurnalis tewas dalam serangan Israel di Gaza. Demikian menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ).

Baca juga: Korban Jiwa Terus Berjatuhan, Seruan Menghentikan Perang Hamas-Israel Semakin Kuat Menggema

CPJ melaporkan hingga Kamis (19/10/2023), sebanyak 17 jurnalis Palestina, tiga jurnalis Israel, dan satu jurnalis Lebanon telah tewas sejak kelompok Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.

“CPJ menekankan bahwa jurnalis adalah warga sipil yang melakukan pekerjaan penting selama masa krisis dan tidak boleh menjadi sasaran pihak-pihak yang bertikai,” kata Sherif Mansour, koordinator program CPJ di Timur Tengah dan Afrika Utara.

“Jurnalis di seluruh kawasan melakukan pengorbanan besar untuk meliput konflik yang memilukan ini. Semua pihak harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan keselamatan mereka," ujarnya.

Anggota Hamas membunuh lebih dari 1.400 warga Israel dalam serangan tanggal 7 Oktober. Israel mengatakan, saat ini setidaknya 203 orang telah disandera.

Pejabat kesehatan Gaza pada Kamis ini mengatakan, bom Israel telah menewaskan 3.785 orang sejauh ini dan melukai lebih dari 12.000 orang.

Lebih banyak jurnalis yang terbunuh di Gaza selama dua minggu terakhir dibandingkan sejak tahun 2001 di wilayah tersebut, kata Mansour kepada AP.

Jurnalis yang tewas di wilayah tersebut termasuk Saeed Al-Taweel, pemimpin redaksi situs berita Al-Khamsa; Mohammed Sobh, seorang fotografer dari kantor berita Khabar; dan Hisham Alnwajha, jurnalis di kantor berita Khabar.

Ketiganya terbunuh pada tanggal 9 Oktober, menurut CPJ, ketika pesawat tempur Israel mengebom sebuah area yang menampung beberapa outlet media di distrik Rimal, Gaza barat.

Sehari sebelumnya, Assaad Shamlakh, seorang jurnalis lepas, tewas bersama sembilan anggota keluarganya, dalam serangan udara Israel di rumah mereka di lingkungan Sheikh Ijlin di selatan Jalur Gaza.

Salam Mema, seorang jurnalis lepas yang merupakan ketua Komite Jurnalis Perempuan di Majelis Media Palestina, sebuah organisasi yang memajukan karya jurnalis Palestina, dipastikan meninggal pada 13 Oktober.

“Mayatnya ditemukan dari reruntuhan tiga hari setelah rumahnya di kamp Jabalia, yang terletak di Jalur Gaza utara, terkena serangan udara Israel pada 10 Oktober,” kata CPJ.

Jurnalis lain yang terbunuh termasuk Shai Regev, editor bagian berita hiburan di surat kabar berbahasa Ibrani Ma'ariv; Ayelet Arnin, editor berita berusia 22 tahun di Kan, saluran TV milik negara Israel; dan Yaniv Zohar, seorang fotografer Israel untuk surat kabar harian berbahasa Ibrani Israel Hayom.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved