Gempa Lombok
Gempabumi M=4,6 Berpusat di Lombok Barat 25 Januari 2022 Dipicu Sesar Lama yang Baru Terdeteksi
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Pengurus Daerah NTB Kusnadi mengatakan, gempabumi ini berasal dari sesar lama.
Penulis: Wahyu Widiyantoro | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Gempabumi tektonik M=4,6 mengguncang Pulau Lombok pada Selasa (25/1/2022) pukul 05.14.14 WITA.
Hasil analisa BMKG menunjukkan gempabumi ini berkekuatan M=4,6.
Episenter berlokasi di darat pada jarak 10 kilometer tenggara Lombok Barat pada kedalaman 10 kilometer.
Tepatnya pada koordinat 8,78° LS; 116,14° BT.
Gempabumi ini jenis dangkal akibat sesar aktif di darat.
Baca juga: WASPADA 634 Gempa Bumi Guncang Wilayah NTB di Minggu Ketiga Januari 2022
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukan bahwa gempabumi memiliki mekanisme geser strike-slip.
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Pengurus Daerah NTB Kusnadi mengatakan, gempabumi ini berasal dari sesar lama.
“Sesar lama tapi baru terdeteksi aktivitasnya,” ucapnya saat dihubungi TribunLombok.com.
Namun, alumnus Geo-Information for Disaster Risk Management University of Twente ini menegaskan masih perlu kajian mendetail.
Kajian untuk sesar di Tenggara Lombok Barat ini untuk mengetahui karakteristik potensi gempanya.
“Seperti menggunakan GPS Geodetik selama beberapa tahun untuk mengetahui pergeseran batuan,” jelasnya.
Baca juga: Ini Pusat Gempa yang Guncang Lombok dan Sekitarnya, Kedalaman 10 Km di Daratan Lombok Barat
PLH Kepala Stasiun Geofisika Mataram Eka Sri Sulistianingsih mengatakan, dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan.
Di wilayah Mataram, dan Lombok Barat dengan skala IV MMI.
Skala ini menunjukkan pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Di wilayah Denpasar, Badung, Karangasem, Padangbai, Gianyar, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur skala III MMI.
Yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.
Hingga Selasa (25/1/2022) pukul 05.47 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempabumi susulan atau aftershock.
Eka mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.
Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa.
Ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali kedalam rumah.
(*)