MotoGP Mandalika
Solusi Kekurangan Kamar Jelang MotoGP, Hotel Terapung hingga Inapkan Penonton di Bali
Komandan Lapangan MotoGP Mandalika Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto mengatakan, beberapa solusi disiapkan untuk mengatasi kekurangan kamar inap
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH – Penyelenggaraan MotoGP Indonesia di Sirkuit Pertamina Mandalika tinggal 63 hari lagi.
Sejumlah permasalahan utama harus segera dituntaskan agar ajang balap dunia tersebut sukses.
Mulai dari isu percepatan penyelesaian infrastruktur, penataan kawasan, penyelesaian permasalahan lahan, kesiapan moda transportasi, akomodasi, promosi produk lokal, protokol kesehatan, dan manajemen risiko.
Khusus untuk akomodasi, jumlah kamar penginapan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih kurang.
Baca juga: Menteri Sandiaga Uno Optimis MotoGP 2022 Bisa Dongkrak Perekonomian NTB
Total penginapan yang tersedia di Lombok saat ini hanya 16 ribu kamar. Sementara jumlah tiket yang dijual 65 ribu.
Dengan hitungan tersebut NTB masih kekurangan 49 unit kamar.

Komandan Lapangan MotoGP Mandalika Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto mengatakan, beberapa solusi disiapkan untuk mengatasi persoalan tersebut.
Di antaranya dengan menyiapkan hotel terapung, penambahan sarana hunian pariwisata (Sarhunta), penyiapan area camping ground dan glamping, hingga menginapkan penonton ke hotel-hotel di Bali.
Baca juga: Persiapan MotoGP Digenjot, Presiden Jokowi Akan Datang Meninjau Sirkuit Mandalika
”Semuanya sudah kita hitung,” kata Hadi Tjahjanto, usai saat Rapat Sinkronisasi Panitia Nasional Pendukung Penyelenggaraan MotoGP Tahun 2022, di Novotel Mandalika, Selasa (11/1/2022).
Untuk pengadaan hotel terapung, Kementerian Perhubungan bersama Pemprov NTB tengah melakukan kerja sama dengan operator kapal pesiar.
Mereka diminta menempatkan kapal phinisi lokal dan kapal pesiar sebagai hotel terapung yang akan ditempatkan di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat.
Penempatan kapal pesiar sebagai hotel terapung akan menambah 4.000 kamar sebagai pilihan akomodasi bagi penonton.
Opsi lain penambahan akomodasi melalui penambahan commercial flight Bali - Lombok guna mengakomodir penonton yang tinggal di hotel pada wilayah Bali.
Serta meningkatkan promosi sarhunta di kawasan Mandalika.