Kapolda NTB Irjen Djoko Kunjungi Ponpes di Lombok Barat, Minta Dukungan Ulama dan Santri
Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto menengok para santri pondok pesantren di Lombok Barat.
Penulis: Wahyu Widiyantoro | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto menengok para santri pondok pesantren di Lombok Barat.
Antara lain, Pondok Pesantren Al-Islahuddiny dan Pondok Pesantren Nurul Hakim, di Kecamatan Kediri, Lombok Barat, Kamis, 6 Januari 2022.
Mantan Dirtipidkor Bareskrim Polri ini meminta dukungan dalam upaya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Dia mengharapkan dukunngan tokoh agama, pimpinan pondok pesantren, dan para santri.
“Kiranya dapat pemahaman kepada masyarakat, untuk menjaga kemaslahatan umat dalam menciptakan kondusivitas,” ujar sebut jenderal bintang dua ini.
Di samping itu, tokoh agama di Lombok Barat bersama Polres Lombok Barat sudah meneken nota kesepahaman.

Diantaranya, dukungan pelaksanaan vaksinasi, bahaya narkoba, dan ketertiban lalu lintas.
Baca juga: Kapolda NTB Irjen Djoko Sambangi PWNU NTB, Bangun Jalan Keharmonisan Umat
Baca juga: PPKM Level 1, Kota Mataram Wajib Gelar Tes Covid-19 75 Orang per Hari
Baca juga: Kejati NTB Periksa Konsultan Pengawas Tersangka Kasus Korupsi Proyek Ruang IGD-ICU RSUD Lombok Utara
Dia juga menyinggung soal peristiwa di markas As-sunnah, Desa Bagek Nyaka, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur pada Minggu, 2 Januari 2022 lalu.
Juga perihal ceramah Ustaz As-sunnah yang mengandung ujaran kebencian terhadap makam keramat leluhur Lombok.
"saya berharap tokoh di Lombok Barat ini ikut andil memberi pemahaman kepada masyarakat dan mempercayakan penyelesaiannya kepada polisi," sebut Djoko.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Islahuddiny TGH Muchlis Ibrahim mengapresiasi langkah Djoko yang baru seminggu menjabat.
“Kami akan mendukung langkah kepolisian dalam menjaga kondusivitas keamanan,” ucapnya.
Muchlis menyatakan sudah berkoordinasi dengan para tokoh agama dan jamaah untuk turut serta menjaga kondusivitas daerah.
Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hakim TGH Muharrar Mahfudz menyatakan kondusivitas daerah berbanding lurus dengan kelancaran aktivitas para santri.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)