WASPADA 12 Orang Tewas Tenggelam saat Hujan 10 Hari Terakhir di NTB

Deretan peristiwa warga tewas tenggelam dan terseret arus terjadi sepekan terakhir.

Dok. Ditpol Airud Polda NTB
KORBAN: Tiga anak gadis yang tewas tenggelam di Bendungan Kondong, Desa Mareje, Lombok Barat, dievakuasi ke puskesmas, Rabu (15/12/2021). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Deretan peristiwa warga tewas tenggelam dan terseret arus terjadi sepekan terakhir.

Catatan TribunLombok.com, tidak kurang dari 12 orang tewas tenggelam dan hanyut terbawa arus air sungai yang meluap. Termasuk tiga remaja perempuan yang tenggelam di bendungan.

Rentetan peristiwa itu dimulai dari tewasnya lima orang warga korban banjir di Desa Batu Layar Barat, Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat, Senin (6/12/2021). Salah satunya bayi berusia 6 bulan.

Kemudian bocah 3 tahun atas nama Ahmad Idris Azhari, ditemukan tewas tenggelam di sungai Dusun Berembeng, Desa Pengenjek, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Rabu (8/12/2021).

Jasadnya ditemukan setelah empat hari pencarian, usai hanyut terbawa arus sungai.

Baca juga: Pengedar 10 Gram Sabu di Mataram Gagal Kabur saat Digerebek

Selang empat hari, Dalfa Azimi Hakiki, bocah berusia lima tahun tewas di sungai Desa Montong Beter, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, Senin (13/12/2021).

Korban hanyut terbawa arus sungai cukup deras yang mengakibatkan korban tenggelam.

Sementara di Bima, pemuda atas nama Ridwan (25), warga Kelurahan Pane, Kabupaten Bima tewas di sungai Sungai Padolo.

Dia hanyut terbawa arus sungai saat banjir. Jasad korban ditemukan di pinggir pantai.

Rabu (15/12/2021) kemarin, tiga remaja perempuan tewas tenggelam saat mandi hujan di Bendungan Kondong, Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Lombok Barat.

Baca juga: Belum Kapok Dipenjara Lima Kali, Pemuda di Mataram Ditangkap Lagi karena Curi Bajak Traktor

Para korban diketahui bernama Ita Cahyani (19), Nurul Iza Fatima (10), dan Siti Soleha (24).

Di hari yang sama, seorang pemuda bernama Wil (25), asal Lingkungan Karang Seme, Kelurahan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela dilaporkan hanyut terbawa arus Sungai Berenyok saat mencari ikan.

Hingga saat ini jasadnya belum ditemukan. Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian. 

Dengan rentetan peristiwa tersebut, Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit PH mengingatkan warga untuk lebih waspada di musin hujan saat ini.

Dampak cuaca ekstrem harus diwaspadai dengan menghindari wilayah aliran sungai hingga daerah-daerah berbahaya.

”Intinya saat ini warga harus lebih meningkatkan kewaspadaan,” imbuhnya.

Baca juga: Hotel di Mandalika Terbakar, Kamar dan Isi Perabotan Hangus

Di samping itu, Nanang meminta kepada orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka.

Jangan sampai dibiarkan bermain tanpa pengawasan di sekitar sungai atau bendungan saat hujan lebat.

Nanang mengaku prihatin dengan peristiwa yang menyebabkan korban tewas. Terlebih banyak korban merupakan anak-anak.

”Kami berharap tidak ada lagi korban jiwa,” imbuhnya.

Berita terkini di NTB lainnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved