Pawang Hujan Lapor Polisi karena Dituduh Gagal Kendalikan Hujan saat Balap WorldSBK
Damai Santoso alias Amaq Daud (49), seorang pawang hujan asal NTB melaporkan kasus dugaan pencemaran nama baik ke Polres Lombok Tengah.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH – Damai Santoso alias Amaq Daud (49), seorang pawang hujan asal Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan kasus dugaan pencemaran nama baik ke Polres Lombok Tengah.
Amaq Daud merasa difinah dan marah karana dituding gagal mengendalikan hujan saat evet World Superbike Championship (WorldSBK), di Sirkuit Pertamina Mandalika, 19-21 November 2021.
Damai melaporkan akun Facebook dan Twitter atas nama @leekuwangso, yang diduga mengunggah foto dirinya di Sirkuit Mandalika, kemudian menyebutnya sebagai pawang hujan yang gagal melakukan tugas saat balapan.
Akun media sosial tersebut memajang fotoya dengan Presiden Joko Widodo dan menuliskan. “The traditional rain controller not working at #WorldSBK (red: pawang hujan). Hujan badai guyur sirkuit mandalika, balapan pertama world not working alias gak mempan.”
Baca juga: Modus Komplotan Copet Ibu Kota di Mandalika, Sekeluarga Nyopet Sambil Nonton Bareng Balap Superbike
Baca juga: Toprak Juara Dunia Superbike 2021 Setelah Finish Kedua di Sirkuit Mandalika
Bagi Amaq Daud, kata-kata dalam akun tersebut sangat menyakitkan dan merendahkan harga dirinya beserta keluarga.
Terlebih banyak komentar yang menyudutkan dengan kata-kata yang merendahkan diriya.
”Sudah jelas kita (saya) malu karena komennya tidak jelas juga, ada yang menyebut pawang buset, ada yang ini itu kan banyak sekali,” katanya, pada TribunLombok.com, Rabu (24/11/2o21).
Baca juga: Toprak Berjanji Makan Ketoprak setelah Jadi Juara Dunia Superbike di Mandalika
Apalagi banyak teman-temannya yang menanyakan perihal tersebut. Baik teman sesama pawang hingga pejabat sekelas kepala dinas kenalannya.
Bahkan dia baru tahu positingan itu setelah teman-temannya bertanya. Dia pun sempat bingung kepana fotonya yang disebar.
Amaq Daud menegaskan, dirinya tidak menjadi pawang hujan saat WorldSBK berlangsung 19-21 November 2021.
Sedangkan foto yang disebar tersebut merupakan foto saat kedatangan Presiden Joko Widodo, di Sirkuit Mandalika, Jumat (12/11/2021). Kala itu, dia memang diminta menjadi pawang hujan.
Belakangan, ketika Sirkuit Mandalika dilanda hujan lebat dan membuat WorldSBK ditunda. Tapi seolah-olah dia yang harus bertanggunjawab dan disalahkan atas insiden tersebut.
Menurutnya, postingan itu membuat nama baiknya tercemar sebagai pawang hujan.
Kecuali jika saat itu dia memang dimita jadi pawang kemudian terjadi hujan lebat, tentu Amaq Daud akan bisa memahami kemarahan tersebut.