Selfie Berujung Maut, 3 Pemuda Lampung Tewas Tenggelam, 2 Korban Awalnya Cuma Menolong
Ketiga korban yang berjenis kelamin laki-laki ditemukan tak bernyawa setelah terpeleset di air terjun setinggi 12 meter.
TRIBUNLOMBOK.COM - Kasus selfie berujung maut lagi-lagi terjadi.
Niat hati mengabadikan momen dengan swafoto, nahas malah menimpa tiga pemuda asal Lampung Utara ini.
Ketiga korban yang berjenis kelamin laki-laki ditemukan tak bernyawa setelah terpeleset di air terjun setinggi 12 meter.
Awalnya, hanya satu orang saja yang tenggelam.
Tapi kemudian dua lainnya berusaha menolong.
Sayangnya, ketiganya tak memiliii kemampuan berenang hingga maut pun menjemput.
Korban pertama adalah pemuda yang terjatuh saat melakukan selfie di air terjun.
Ia kemudian tenggelam dan tewas.
Sementara dua korban lainnya adalah teman yang berusaha menolongnya.
Baca juga: Fakta Baru Tragedi Susur Sungai Ciamis, Cerita Korban Nyaris Tenggelam Diselamatkan Wanita Berjilbab
Baca juga: Pelajar Tewas Tenggelam saat Berenang di Danau Biru Lombok Tengah

Peristiwa ini terjadi di lokasi wisata Air Terjun (curup) Mandi Angin, Desa Sukamulya, Kecamatan Tanjung Raja, Lampung Utara.
Sementara waktunya pada Rabu (20/10/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.
Mereka bertiga meninggal karena tenggelam di curup tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Tanjung Raja, Inspektur Satu (Iptu) Mardianto.
Baca juga: Pergi Cari Ikan, Pria Sumbawa Ditemukan Tewas Tenggelam
"Ketiga korban sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah duka," kata Mardianto saat dihubungi, Kamis (21/10/2021).
Tiga orang yang tewas adalah M Rizki Ramadan (22) dan Ahmad Faisal (22) warga Kecamatan Kotabumi Kota serta Suratman (24) warga Kecamatan Abung Selatan.
"Satu korban jatuh dari air terjun dan tenggelam.
Sedangkan dua korban tenggelam saat berusaha menolong," kata Mardianto.
Selfie di tepi air terjun ketinggian 12 meter, lalu jatuh
Awal mula peristiwa nahas itu, kata Mardianto, saat rombongan para korban yang terdiri dari delapan orang tiba di lokasi untuk berwisata sekitar pukul 13.00 WIB.
Setelah bermain air di tepi air terjun, salah satu korban M Rizki berswafoto di pinggir air terjun setinggi hampir 12 meter itu.
"Korban terjatuh dan tenggelam. Dua korban lain hendak menolong tetapi juga ikut tenggelam," kata Mardianto.
Baca juga: Pemancing Terseret Ombak dan Tenggelam di Tanjung Ringgit Lombok Timur, Korban Hilang
Diduga tak bisa berenang
Diduga, ketiganya tidak bisa berenang dan tidak mengetahui kedalaman curup yang mencapai 5 meter.
Sekitar pukul 17.00 WIB, ketiga korban tenggelam dievakuasi oleh warga setempat.
"Saat dievakuasi ketiga korban telah meninggal dunia," kata Mardianto seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul ""Selfie" di Air Terjun Berujung Maut, 1 Orang Jatuh Tenggelam, 2 Lainnya Ikut Tewas".
Kasus Tenggelam Lainnya
Fakta demi fakta baru tragedi susur sungai di Ciamis perlahan terungkap.
Kesaksian seorang murid yang juga nyaris jadi korban, Faisal (13) menjadi kunci.
Kesedihan Faisal harus kehilangan sahabat karibnya, Aldo (13) masih tampak jelas.
Bocah itu membeberkan, susur sungai dilakukan secara mendadak tanpa rencana.
Awalnya, ia pikir kegiatan tersebut akan menyenangkan.
Siapa sangka justru berakhir petaka.
Insiden susur sungai yang terjadi di daerah Ciamis masih santer jadi perbincangan.
Para siswa dari MTs Harapan Baru Ciamis turut menjadi korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Salah satu korban selamat, Faisal Saiful Alip Rahmat, memberikan pengakuan terkait tragedi yang merenggut nyawa teman-temannya itu.
Ia juga merupakan peserta yang mengikuti kegiatan susur sungai di Ciamis, Jawa Barat, pada Jumat (15/10/2021).
Menurutnya, kegiatan ekstrakurikuler Pramuka tersebut merupakan acara yang wajib diikuti oleh siswa kelas 7 dan 8.
Sayangnya, kegiatan susur sungai direncanakan secara mendadak.
Baca juga: Pemandangan Bawah Air Tragedi Susur Sungai Ciamis, Penyelamat Kewalahan Lihat Korban Berputar-putar
Baca juga: Dua Bocah Tewas Tenggelam di Embung Batu Ngerengseng Lombok Tengah

Sebab, lanjut remaja berusia 13 tahun itu, susur sungai baru direncanakan sebelum Sholat Jumat.
"Kegiatan ini direncanakan sebelum Jumatan di sekolah.
Semua siswa kelas 7 dan 8 wajib ikut menyusuri sungai," kata Faisal dikutip dari Tribun Jabar pada Senin (18/10/2021).
Faisal menambahkan, jika dirinya dan ratusan pelajar yang ikut kegiatan susur sungai itu hanya modal nekat untuk menyukseskan acara.
Baca juga: Pergi Cari Ikan, Pria Sumbawa Ditemukan Tewas Tenggelam
Sebab, kata dia, pihak sekolah sama sekali tidak membekali para siswa yang turut serta dengan alat pengaman.
Faisal menjelaskan, saat kegiatan berlangsung, para siswa disuruh berjalan kaki ke sungai dengan waktu hingga 50 menit.
Saat itu, Faisal merasa kegiatan susur sungai itu berlangsung menyenangkan karena ia bisa bermain dan bercanda dengan teman-temannya selama perjalanan.
Belakangan, Faisal melanjutkan, kegiatan yang berlangsung menyenangkan berubah jadi mencekam. Banyak peserta yang berteriak histeris.
"Di tempat itu ada yang ke tengah ada yang ke pinggir. Saya lihat yang tenggelamnya, ada guru dan siswa," ucap Faisal.
Di depan matanya, ia melihat teman-temannya tenggelam.
Bahkan sahabat karibnya, Aldo (13), yang jarak rumahnya hanya beberapa meter dari rumah Faisal.
"Sama si Aldo beda kelompok. Kalau kelompok Faisal 15 orang. (Kelompok Faisal) Ada dua yang tenggelam, orang Brebes sama Ciamis. Perasaannya sedih, sahabat dari kecil si Aldo ini," kata Faisal.
Lebih lanjut, Faisal mengaku bisa selamat gara-gara ditolong oleh perempuan berkerudung yang ia tak kenal.
"Saya juga sebenarnya ikut tenggelam, cuma saya alhamdulilah bisa selamat berkat adanya yang menolong," ucap Faisal.
Baca juga: Bocah 4,5 Tahun Tewas Tenggelam di Air Terjun Babak Pelangi Lombok Tengah
"Saya selamat ada sosok yang mengulurkan tangan, jadi saya pegang tangan itu."
Seperti diketahui, tragedi susur sungai ini menewaskan 11 orang siswa MTs Harapan Baru Ciamis, Jawa Barat.
Empat orang pemancing saat ini jadi saksi kejadian. Mereka juga yang menyelamatkan 14 nyawa guru dan siswa MTs yang tenggelam.
11 Orang Tewas
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya mengatakan bahwa 11 siswa dinyatakan tewas dalam insiden tersebut.
"Yang kena musibah, dinyatakan meninggal dunia ada 11 orang.
Terdiri dari delapan laki-laki dan tiga perempuan," ujarnya kepada wartawan di RSUD Ciamis, Jumat malam seperti dikutip dari Kompas.com.
Herdiat mengatakan, sudah mengonfirmasi kepada pihak sekolah ihwal jumlah peserta kegiatan susur sungai dan kepanduan tersebut.
Korban Terluka
Selain korban meninggal dua, ada dua korban yang saat ini dirawat di RSUD Ciamis.
Salah seorang yang dirawat, merupakan guru MTs Harapan Baru.
"Ada guru yang kebetulan ikut menolong dan tenggelam.
Sekarang masih dirawat," kata Herdiat.
Baca juga: Pemancing Terseret Ombak dan Tenggelam di Tanjung Ringgit Lombok Timur, Korban Hilang
Diikuti 150 Peserta
Data pihak sekolah, ada 150 peserta yang ikut kegiatan ini. Sementara yang kembali sebanyak 139 orang.
"Saya sudah lihat ke lapangan, dan konfirmasi ke sekolah walaupun baru sementara," kata Herdiat.
Diduga karena Pusaran Air
Kondisi aliran sungai, menurut dia, cukup tenang.
Hanya saja, lokasi para korban tenggelam merupakan muara dari dua aliran sungai.
"Ada putaran air," katanya.
Semua korban meninggal dunia ditemukan di satu titik, yakni di muara.
Daftar Nama Korban Tewas

Mengutip dari Tribunjabar, berikut daftar korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
1. Aldo
2. Fatah
3. Candra Rizki
4. Alfian
5. Khansa
6. Dea rizki
7. Aditya
8. Kafka
9. Fahrur
10. Fadzri
11. Zahra
Awal Mula
Kantor SAR Bandung menerima informasi pada pukul 17.20 WIB terkait info awal siswa Mts Harapan Baru yang tenggelam di sungai Cileueur Leuwi ili Dusun Wetan Desa Utama Kec. Cijeunjing Kab. Ciamis saat tengah melakukan susur sungai.
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah menyebutkan berdasarkan laporan yang diterima, sebanyak 150 orang siswa/siswi MTs Harapan Baru Ciamis melakukan kegiatan susur sungai (bersih-bersih sungai).
Beberapa orang kemudian tenggelam di Leuwi Ili.
Artikel lainnya terkait orang tenggelam
(Kompas/ Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya)