Ketika Pekerja Migran NTB Pulang Kampung, Bangun Usaha dan Suplai Kopi ke KEK Mandalika
Para pekerja migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak selamanya meninggalkan cerita duka.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Para pekerja migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak selamanya meninggalkan cerita duka.
Banyak PMI pulang dengan cerita sukses. Terutama mereka yang berangkat kerja sesuai prosedur.
”Setelah pulang, mereka sukses menjadi wirausaha mandiri. Inilah yang harus dicontoh,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB I Gede Putu Aryadi, saat membuka kegiatan pemberdayaan PMI purna penempatan, di Aula LTSA, Rabu (25/6/2021).
Para peserta merupakan PMI yang pernah bekerja di Arab Saudi, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Pelatihan dilakukan selam dua hari, 25-26 Agustus 2021.
Baca juga: Gubernur NTB Optimis Tetebatu Menang di Kompetisi Desa Wisata Dunia 2021
Para mantan PMI dari Dusun Kumbi, Desa Pakuan, Narmada, Lombok Barat merupakan salah satu contoh kelompok PMI sukses.
Para mantan buruh migran di Dusun Kumbi pernah bekerja di Malaysia, Brunei Darussalam, Taiwan, Singapura, dan Arab Saudi.
Mereka membentuk kelompok wirausaha mandiri dan mengolah potensi alam yang ada daerah tersebut.
Dusun Kumbi memiliki lahan pertanian yang subur sehingga menghasilkan kopi, pisang, talas, durian, manggis, dan nangka dengan kualitas baik.
Sejak 2019, 20 orang yang pernah menjadi buruh migran mengelola 20 hektare kebun kopi.
Kemudian melahirkan merek Kopi Kumbi.
Baca juga: Validasi Data Kemiskinan NTB Tak Kunjung Tuntas, Wagub Rohmi Minta OPD dan Pemkab Serius
”Kopi kumbi tersebut menjadi salah satu UMKM yang akan mensuplai kebutuhan di KEK Mandalika,” katanya.
Selain kelompok PMI yang mengelola Kopi Kumbi, di Desa Pakuan juga memiliki KWT Bile Maju berisi PMI perempuan yang pernah bekerja di Malaysia, Brunei Darussalam, Arab Saudi, Singapura, Qatar, Abu Dhabi, dan Taiwan.
KWT ini membuat olahan keripik dari singkong, talas dan pisang.