72 Anak NTB Jadi Yatim Piatu karena Covid-19, Pemprov NTB Siapkan Perlindungan Sosial
Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak anak di Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi yatim piatu.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak anak di Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi yatim piatu.
Mereka ditinggal mati kedua orang tuanya yang terjangkit Coronavirus Disease (Covid-19).
Data sementara Dinas Sosial Provinsi NTB menunjukkan, jumlah anak di NTB yang menjadi yatim piatu karena Covid-19 sebanyak 72 orang anak.
Tersebar di Kabupaten Lombok Timur 48 orang, Lombok Barat 7 orang, Sumbawa Barat 6 orang, dan Sumbawa 11 orang.
Sementara kabupaten/kota lainnya sedang berlangsung pendataan.
Baca juga: 159 Ibu Hamil di NTB Terpapar Covid-19, Banyak Belum Mau Divaksin
”Dinas sosial provinsi dan kabupaten/kota sedang melakukam pendataan jumlah anak yatim piatu dengan kategori ditinggal mati orang tua karena Covid-19,” kata Kepala Dinas Sosial NTB Ahsanul Khalik, Rabu (25/8/2021).
Data kabupaten/kota yang sudah masuk masih bisa bertambah sesuai hasil validasi yang sedang berlangsung di lapangan.
Pendataan dilakukan Satuan Bhakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) anak di lapangan.
Para anak yatim piatu yang ditingal mati orang tua karena Covid-19 ini akan mendapat bantuan Pemprov NTB.
”Bagi nak yatim piatu yang sedang proses pendataan direncanakan diberikan perlindungan sosial dan pendidikan,” kata Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah, dalam keteragan tertulisnya.
Baca juga: Pasangan Suami Istri di Mataram Jualan Narkoba di Kos-kosan
Gubernur memastikan, pemerintah hadir untuk memenuhi kebutuhan dan hak dasar anak demi keberlangsungan kehidupan mereka.
Hasil pendataan tim dinas sosial akan menjadi bahan pengambilan kebijakan Pemerintah Provinsi NTB.
Bagi anak yatim piatu usia sekolah yang tidak bisa melanjutkan sekolah, dilakukan pendekatan ke keluarganya agar diasuh pemerintah di Panti Sosial Asuhan Anak Generasi Harapan, Dinas Sosial NTB.
Mereka akan disekolahkan sampai tingkat SMA sederajat.