Wisata NTB
Pariwisata NTB Bersolek Jelang Balap World Superbike 2021
Jelang ajang balap motor internasional World Superbike (WSBK) 2021, di Sirkuit Mandalika, sektor pariwisata NTB mulai berbenah
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Jelang ajang balap motor internasional World Superbike (WSBK) 2021, di Sirkuit Mandalika, sektor pariwisata NTB mulai berbenah.
“Sesuai dengan schedule yang sudah ditentukan, World Superbike akan diselenggarakan pada 12-14 November mendatang,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NT) Yusron Hadi, saat rapat koordinasi persiapan WSBK 2021, di gedung Islamic Center NTB, Senin (23/8/2021).
Yusron menjelaskan, untuk menyukseskan event balap internasional tersebut, berbagai upaya di sektor kepariwisataan tengah dilakukan.
Di antaranya percepatan standar pelayanan CHSE bagi hotel dan destinasi wisata.
Baca juga: Rumah Warga Terisolir di Dalam Sirkuit Mandalika, Ada Opsi ITDC Tawarkan Tukar Guling
Baca juga: Warga Terisolir di Kawasan Sirkuit Mandalika, Gubernur NTB Tawaran Sejumlah Solusi
Mempercepat vaksinasi di destinasi wisata, pelatihan-pelatihan kepada pelaku usaha wisata.
Termasuk juga mengawal kurasi terhadap produk ekonomi kreatif untuk mendukung pelaksanaan WSBK.
”Salah satu syarat untuk menyelenggarakan event minimal 70 persen masyarakat NTB harus sudah divaksin, untuk menjamin keamanan dari penyebaran Covid-19,” jelasnya.
Persiapan tersebut, lanjut Yusron, tidak hanya untuk WSBK 2021, beberapa event pendukung pada Oktober-November.
Seperti Hutama Karya Endurance Challenge (HKEC) Lombok, olahraga triathlon atau trilomba dan Pemilihan Duta Wasata Nasional.
”Kita masih fokus untuk perhelatan tahun 2021, bila ini berhasil Insya Allah saat penyelenggaran MotoGP 2022 kita lebih siap,” katanya.
Rapat tersebut dihadiri para kepala dinas pariwisata kabupaten/kota, managing directur ITDC, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, dan perwakilan-perwakilan asosiasi pelaku wisata, serta pelaku ekonomi kreatif.
Yusron Hadi menambahkan, pemerintah daerah juga perlu fokus memperhatikan destinasi, ketersediaan kamar hotel.
Atraksi dan kegiatan pra event.
Serta pengembangan paket-paket wisata.