Pemprov NTB Bentengi Anak dari Jaringan Terorisme Lewat Pergub
Pemerintah Provinsi NTB akan memberikan perlindungan kepada anak korban jaringan terorisme
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemerintah Provinsi NTB akan memberikan perlindungan kepada anak korban jaringan terorisme.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTB tengah menggodok regulasi khusus untuk itu.
Aturan tersebut berupa peraturan gubernur (Pergub) NTB tentang perlindungan anak dari paham radikalisme dan terorisme.
Tujuannya untuk memenuhi hak anak dalam menciptakan suasana kondusif bagi tumbuh kembang, fisik, dan sosialnya.
"Kami ingin semua bergerak melindungi anak dari aksi radikalisme dan terorisme, startnya adalah dengan adanya payung hukum," kata Asisten Deputi Perlindungan Anak Kondisi Khusus, Kementerian PPPA RI Elvi Handrani, dalam pertemuan pendampingan penyusunan kebijakan perlindungan anak korban jaringan terorisme, di Hotel Golden Place, Jumat (20/8/2021).
Baca juga: Jelang Superbike dan MotoGP, NTB Siapkan Paket-Paket Wisata bagi Pengunjung
Baca juga: NTB Kejar Target Vaksinasi 70 Persen Jelang MotoGP dan Superbike di Mandalika
Elvi mengapresiasi upaya yang dilakukan DP3AP2KB NTB dalam mencegah ancaman radikalisme dan terorisme.
"Melakukan penyuluhan ke rutan-rutan, pendekatan ke instansi pendidikan mulai guru dan kampus, termasuk penyusunan kebijakan dan lain sebagainya," ujar Elvi.
Sementara itu, Kepala DP3AP2KB NTB Husnanidiaty Nurdin berterima kasih atas dukungan Kementerian PPPA dalam merancang Pergub perlindungan anak dari paham radikalisme dan terorisme.
Tonto juga:
Husnanidiaty berharap anak - anak sejak dini ditanamkan jiwa patriotisme.
Hal itu penting sekali termasuk di lingkungan sekolah.
"Anak - anak jangan lupa dilatih dan diajarkan selalu menghormati bendera, karena dari berita - berita yang kita dengar kasus terorisme permulaanya tidak mau menghormati bendera,” katanya.
Ia juga mengajak agar selalu bersyukur dan terima kasih di dalam diri masing-masing.
Kedua hal tersebut harus ditanamkan mulai dari sejak dini kepada anak-anak.
"Kalau kita sudah bersyukur dan berterima kasih rasanya sangat ringan dan membuat hati kita menjadi tentram," tegasnya.
(*)