Virus Corona di NTB

Covid-19 Varian Delta Masuk NTB, Gubernur Minta Warga Tidak Panik

Covid-19 varian delta sudah masuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Pademi yang masih berlangsung juga menjadi ancaman.

Dok. Pemprov NTB
KUNJUNGAN: Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah (dua dari kiri) berdialog dengan warga Desa Tatar, Sumbawa Barat, Sabtu (10/7/2021). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT – Covid-19 varian delta sudah masuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pademi yang masih berlangsung juga menjadi ancaman.

Meski demikian, Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah mengajak masyarakat menyikapi situasi ini secara bijaksana.

Tidak mengabaikan protokol kesehatan, tapi juga tidak panik berlebihan.

”Orang lebih takut kehilangan pekerjaan. Tapi kita juga tidak boleh abai apalagi varian baru Covid-19 lebih mematikan dari sebelumnya," kada Zulkieflimansyah, di Desa Tatar, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Sabtu (10/7/2021).

Meski Desa Tatar diklaim zona hijau, ia berpesan agar protokol kesehatan tetap dijalankan.

Dalam kunjungan ke Desa Tatar, gubernur Zulkieflimansyah mendengarkan persoalan masyarakat.

Dia mengajak warga mencoba mengembangkan potensi desa.

Diantaranya UKM batako dan pariwisata yang potensial.  

Seperti Asif, warga Dusun Tabiung memulai usaha pembuatan batako dan paving block setahun lalu.

Di harapan gubernur Ia mengaku, membutuhkan modal untuk pengembangan usaha.

Sebab dia sanggup menciptakan lapangan kerja dan potensi pasar usahanya besar.

Warga lainnya, Lalu Kamarudin mengatakan, wisata Pantai Tabiung dan Muara Punak potensial untuk dikembangkan.

Hanya saja lahan tersebut masih dikelola Dinas Lingkungan Hidup, sehingga masyarakat mengusulkan pengelolaan untuk usaha desa.

Sementara itu, M Yunus, kepala Desa Tatar menambahkan, warga desa yang sejak 1996 bertransmigrasi ke Sumbawa Barat sebagian besar petani Suku Sasak, Lombok.

Beberapa warga belum memiliki rumah layak huni.

Selain itu, saluran irigasi peninggalan PT Newmont 25 tahun lalu kini membutuhkan perbaikan.

”Petani Desa Tatar membutuhkan embung agar panen bisa baik lagi,” harapnya.

Berita terkini di NTB lainnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved