Jurnalisme Data dan Komputasi untuk Menangkal Disinformasi di Masa Pandemi
DCJ Workshop and Conference didukung Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta memberikan pelatihan jurnalisme data dan komputasi kepada 31
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Wulan Kurnia Putri
Tapi sebaliknya, hal itu juga bisa membingungkan jurnalis.
Sebab sebagian data terkadang tidak konsisten dan terintegrasi di antara berbagai organisasi dan lembaga pemerintah.
Minimnya pengetahuan tentang jurnalisme data, membedakan data dengan format yang benar juga menghambat jurnalis memahami dan mengolah data dari narasumber.
Karena itu, DCJ menyadari pelatihan sangat penting dilakukan untuk jurnalis.
“DCJ ingin membekali wartawan dengan keterampilan dan pengetahuan yang luas untuk menghindari disinformasi sebelum, selama, dan setelah wabah,” katanya.
Tidak tanggung-tanggung pelatihan ini menghadirkan pakar AS dan Indonesia.
Baik di bidang jurnalisme maupun teknologi dalam panel diskusi dan praktik langsung.
”Ini akan membangun jaringan yang kokoh dan memperkuat kemitraan bagi kedua negara,” ujar Project Officer DCJ 2021, Utami Diah Kusumawati.
Communication Lead DCJ 2021 Annissa Mutia menjelaskan, rangkaian pelatihan DCJ 2021 diadakan di Jakarta (DKI Jakarta), Surabaya (Jawa Timur), Palembang (Sumatera Selatan), Makassar (Sulawesi Timur), Banjarmasin (Kalimantan Timur), dan Ambon (Maluku).
Tahun ini DCJ akan menutup rangkaian pelatihan dengan mengadakan Data and Computational Journalism Conference 2021 yang akan menyoroti praktik jurnalisme data, tantangan dan peluangnya di Indonesia selama pandemi.
Menampilkan praktik terbaik jurnalisme data, mengeksplorasi teknologi dan alat baru yang muncul.
”Serta bertukar pengetahuan tentang jurnalisme data dan teknologi antara para ahli baik dari Amerika Serikat dan Indonesia,” tandas Annissa.
(*)