Bakamla dan BNNP NTB Awasi Peredaran Narkoba di Selat Lombok dan Pelabuhan Sape
Peredaran narkoba jalur laut menjadi atensi khusus Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi NTB.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Peredaran narkoba jalur laut menjadi atensi khusus Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi NTB.
Selat Lombok yang masuk Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dan Pelabuhan Sape di Kabupaten Bima rawan menjadi lokasi transaksi narkoba antar negara maupun jaringan antar daerah.
Kepala BNN Provinsi NTB Brigjen Pol I Gde Sugianyar Dwi Putra mengatakan, dengan masuknya Selat Lombok dalam ALKI II, kapal-kapal internasional dapat melintas di perairan tersebut.
Terutama kapal-kapal dari Australia yang ingin berlayar ke kawasan Asia Timur, dan sebaliknya.
Sehingga Selat Lombok membutuhkan pengawasan ketat dari Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI.
”Kehadiran Bakamla kami harapkan mem-backup penegakan hukum, terutama peredaran narkoba melalui jalur laut,” kata Sugianyar, dalam keterangan pers, di kantor BNN NTB, Kamis (7/4/2021).

Tidak menutup kemungkinan jaringan pengedar narkoba memanfaatkan jalur tersebut untuk memasukkan barang haram ke Indonesia.
Demikian juga dengan Pelabuhan Sape di Bima. Pelabuhan ini telah menjadi atensi Direktorat Reserse Narkoba Polda NTB.
”Kita tahu narkoba masuk dari Kalimantan Utara melalui perairan Makassar kemudian masuk ke NTB lewat pelabuhan ini,” katanya.
Baca juga: BNN NTB Musnahkan Narkoba Senilai Rp 2 Miliar , Ganja Kering 4 Kilo Lebih
Baca juga: Prostitusi Hotel Berbintang Terbongkar, Polda NTB Dalami Keterlibatan Oknum Hotel
Baca juga: Polda NTB Bongkar Prostitusi di Hotel Berbintang, 5 Hari Beroperasi Layani 37 Lelaki Hidung Belang
Sugianyar menambahkan, selama ini BNN Provinsi NTB banyak menangkap peredaran narkoba melalui jalur udara.
Tapi sekarang jalur laut pun harus diantisipasi. Karena jaringan pengedar melakukan berbagai cara untuk bisa menyelundupkan barang haram tersebut.
Hadir dalam keterangan pers itu, Kasubdit Harmonisasi Strategi Keamanan Laut Kolonel Bakamla AK Wijaya, Dirresnarkoba Polda NTB Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, dan pejabat Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB.
Kolonel Bakamla AK Wijaya dalam pertemuan itu mengatakan, Bakamla RI siap bekerja sama dengan BNN Provinsi NTB untuk mengungkap kasus peredaran narkoba melalui jalur laut.
“Pengungkapan bisa dilakukan dengan melakukan operasi bersama di laut,” ujarnya.
(*)