Cerita Anak Lumpuh Tinggal di Dekat Pabrik, Rindu sang Ibu, Sesak dan Sakit Dada saat Makan  

Bocah malang ini hanya bisa meringkuk di atas gendongan Jumenah sang nenek, kedua kakinya sudah tidak kuat menopang tubuhnya untuk berdiri.

TribunLombok.com/Sirtupillaili
LEMAS: Maulida Nurbaiti, anak yang tinggal di dekat pabrik tembakau digendong sang nenek karena tidak kuat berjalan atau berdiri, Sabtu (20/2/2021). 

Tidak disangka, aksi protesnya itu malah berujung penjara.  

Kini Fatimah mendekam di rumah tahanan (Rutan) Praya bersama tiga ibu rumah tangga lainnya.

Muntah Darah

Asmayadi (41), suami Fatimah sendiri belum berani memastikan apakah benar anaknya sakit karena menghirup bau tembakau.

”Kita tidak berani pastikan, karena tidak ada buktinya,” ujarnya.

Tapi saat memeriksakan ke dokter, gejala sakit anaknya memang sesak napas.

Meski tidak memberi tahu dokter bahwa dia tinggal di dekat pabrik tembakau, si dokter menyarankan untuk menjuhkan anak dari rokok atau tembakau.

”Makanya kita khawatir, karena di sini bau tembakau cukup kuat, anak ini saya titip di rumah neneknya,” katanya.

Mereka sekeluarga pun sebenarnya sudah tidak tahan dengan bau tembakau.

”Anak saya yang laki-laki (Muhammad Balibulhak) dia sering muntah darah kalau dia sesak,” katanya.

Asmayadi pun melarang anaknya bermain di sekitar rumah karena bau sangat keras.

”Itu sebagai bentuk kehati-hatian dan berjaga-jaga saja,” katanya.

Baca juga: Kasus Dugaan Pengerusakan Pabrik Tembakau: Kejari Lombok Tengah Bantah Tahan Anak-anak

Kini, selain menanggung rasa sakit, Maulida Nurbaiti juga menanggung rindu kepada sang ibu yang dipenjara.

Maulida sering mencari ibunya.

Dia terus menayangakan kepada sang bapak, kemana ibu pergi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved