Kepala Dinas Kesehatan NTB Dicopot saat Kasus Covid-19 Sedang Tinggi
Di saat kasus Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang tinggi-tingginya, Gubernur NTB H Zulkieflimansyah mencopot Kepala Dinas Kesehatan NTB
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Di saat kasus Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang tinggi-tingginya, Gubernur NTB H Zulkieflimansyah mencopot Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr Nurhandini Eka Dewi.
Ia dimutasi dalam pelantikan dan pengukuhan 131 pejabat, di kantor Gubernur NTB, Kamis (21/1/2021).
Eka dimutasi menjadi Asisten Administrasi dan Umum pada Sekretariat Daerah Provinsi NTB.
Sementara posisi kepala dinas kesehatan kini diisi dr H Lalu Hamzi Fikri, yang sebelumnya merupakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB.
Baca juga: 90 Positif dan 3 Orang Meninggal, Rekor Baru Kasus Covid-19 di NTB
Penggantian dr Eka menjadi sorotan karena kasus penularan Covid-19 di NTB sedang tinggi-tingginya.
Dalam dua pekan terakhir, kasus Covid-19 di NTB meningkat signifikan. Terakhir angka penularannya tembus 90 orang per hari.
Sejak awal pandemi Covid-19, dr Nurhandini Eka Dewi dikenal getol menangani penyebaran virus Corona. Tapi awal tahun ini diganti.
Baca juga: 5 Pejabat dan Staf Pemprov NTB Positif Covid-19, Kantor Gubernur Tetap Dibuka
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB H Lalu Gita Ariadi dalam pelantikan itu menjelaskan, saat ini pemprov sedang berjuang mengatasi pandemi Covid-19.
Karena itu, jajaran Dinas Kesehatan NTB, RSUD Provinsi NTB, dan Asisten III mengalami proses penyegaran.
”Karena Covid-19 semakin serius, maka kepada pejabat baru diharapkan bisa meningkatkan kinerja lebih optimal,” katanya.
Gubernur NTB berharap, dengan penyegaran itu, masalah Covid-19 bisa teratasi dengan sebaik baiknya.
Selain mencopot kepala dinas kesehatan, dalam mutasi itu 18 pejabat eselon II dilantik dan dikukuhkan, kemudian 32 pejabat eselon III, dan 78 pejabat eselon IV.
Juga 3 orang pejabat yang diangkat menjadi widyaiswara.
Menurut Gita Ariadi, mutasi Pemprov NTB kali ini fokus terhadap penyegaran pejabat baru, terutama terhadap upaya penanganan pandemi Covid-19.
Baca juga: Istri Terpapar Covid-19, Cerita Mantan Anggota DPRD NTB Lecehkan Anak Kandung di Rumah
Dalam mutasi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB I Gusti Bagus Sugihartha yang sudah pensiun diganti Zainal Abidin.
Sebelumnya dia merupakan Kepala Biro Administrasi Kerjasama Provinsi NTB.
“Diharapkan pejabat baru mempercepat perbaikan dan pembangunan kembali rumah rusak akibat bencana gempa 2018,” harapnya.
Selain itu, sejumlah perangkat daerah di bawah Sekretariat Daerah (Setda) NTB juga dikukuhkan karena mengalami perubahan nomenklatur.
Seperti Biro Kerjasama yang dihapus mulai 2021.
Selanjutnya, bagian kerjasama diubah menjadi bagian di Biro Pemerintahan.
Kemudian, Biro Humas dan Protokol berubah menjadi Biro Administrasi Pimpinan Setda Prov NTB.
Biro Bina Administrasi Pengendalian Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (BAPP) dipecah menjadi dua, yakni Biro Administrasi Pembangunan dan Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Provinsi NTB.
“Mudah-mudahan dengan proses ini, tahun 2021 kita bisa berkerja keras menuntaskan Covid-19 dan merelesiasikan RPJMD dengan tenaga yang segar dan sehat,” harapnya.

Terpisah, mantan Kepala Dinas Kesehatan NTB dr Hj Nurhandini Eka Dewi mengaku menerima dengan baik mutasi tersebut.
”Sebagai pegawai negeri kita harus bisa ditempatkan di mana saja,” katanya.
Mengenai alasan pencopotannya, Eka mengaku tidak tahu menahu.
Tapi yang jelas, dia masih akan membantu penanganan pandemi Covid-19 selama menjadi asisten.
”RSUD dan bagian kesehatan masih di bawah koordinasi asisten III,” katanya.
(*)