Natal di Tengah Pandemi Covid-19, Jumlah Jemaat Gereja di NTB Dibatasi 

Pelaksanaan ibadah Natal 2020 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berjalan aman dan lancar di tengah pandemi Covid-19. 

Penulis: Sirtupillaili | Editor: wulanndari
Tribunlombok.com/ Sirtupillaili
Jemaat kristiani melaksanakan ibadah Natal di Gereja Santo Antonius Padua Ampenan menggunakan masker, Jumat (25/12/2020). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pelaksanaan ibadah Natal 2020 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berjalan aman dan lancar di tengah pandemi Covid-19

Semua gereja mendapat pengawalan ketat aparat TNI dan Polri. Tidak ada gangguan keamanan atau teror seperti dikhawatirkan. 

Selain itu, semua gereja menerapkan protokol kesehatan secara ketat. 

Semua jemaat yang datang wajib memakai masker. 

Untuk memastikan dua hal itu, malam sebelumnya, Gubernur Provinsi NTB H Zulkieflimansyah bersama Kapolda NTB Irjen Pol Muhammad Iqbal dan Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdani memantau keamanan gereja-gereja di Kota Mataram. 

Sampai Jumat pagi, pemantauan pelaksanaan Natal tahun 2020 terus dilakukan. 

Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdani mengatakan, hasil pemantauan keamanan di Lombok maupun Pulau Sumbawa, ibadah Natal aman terkendali. 

Jemaat kristiani melaksanakan ibadah Natal di Gereja Santo Antonius Padua Ampenan menggunakan masker, Jumat (25/12/2020).
Jemaat kristiani melaksanakan ibadah Natal di Gereja Santo Antonius Padua Ampenan menggunakan masker, Jumat (25/12/2020). (Tribunlombok.com/ Sirtupillaili)

"Semua menggunakan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19," katanya, usai meninjau gereja Santo Antonius Padua Ampenan, Jumat (25/12/2020). 

Hampir semua gereja melaksanakan instruksi pemerintah. 

Seperti pembatasan jumlah jemaat yang hadir. Usia jamaat yang bisa masuk tahun ini dibatasi. 

"Yang boleh ke gereja usia di bawah 60 tahun dan di atas 18 tahun," katanya. 

Kemudian waktu pelaksanaan ibadah tidak boleh lebih dari 1,5 jam. 

Jemaat kristiani melaksanakan ibadah Natal di Gereja Santo Antonius Padua Ampenan menggunakan masker, Jumat (25/12/2020).
Jemaat kristiani melaksanakan ibadah Natal di Gereja Santo Antonius Padua Ampenan menggunakan masker, Jumat (25/12/2020). (TribunLombok.com/Sirtupillaili)

"Tujuannya untuk menjaga, jangan sampai ada transmisi (penularan covid) lokal," katanya. 

Danrem juga melihat di setiap gereja telah disediakan tempat cuci tangan, pengaturan jarak, wajib masker, dan lainnya. 

"Bahkan di dalam gereja sudah dilakukan sterilisasi, sebelum dan sesudah pelaksanaan ibadah," jelasnya. 

Danrem berharap, pelaksanaan ibadah Natal tahun 2020 menjadi berkah bagi semua. 

"Semoga kita bisa bebas dari pandemi Covid-19," katanya. 

Sementara itu, Pastor Gereja Katolik Santo Antonius Padua Ampenan Romo Paulus Payong, SVD mengatakan, setiap perayaan Natal umat kristiani selalu membeludak. 

"Tapi karena dalam masa ini (pandemi) kita harus membatasi," katanya. 

Jemaat kristiani melaksanakan ibadah Natal di Gereja Santo Antonius Padua Ampenan menggunakan masker, Jumat (25/12/2020).
Jemaat kristiani melaksanakan ibadah Natal di Gereja Santo Antonius Padua Ampenan menggunakan masker, Jumat (25/12/2020). (TribunLombok.com/Sirtupillaili)

Warga berusia di atas 60 tahun dan di bawah 18 tahun dilarang masuk ke gereja. 

"Seluruh protokol kesehatan juga kami jalankan dari luar sampai dalam gereja," katanya. 

Setelah perayaan ibadah, pihak gereja meminta mereka langsung keluar untuk kembali ke rumah. 

"Semuanya berjalan baik dan lancar," katanya.

Ia berterima kasih kepada aparat keamanan yang membantu lancarnya pelaksanaan ibadah. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved