Kisah Nenek 63 Tahun Punguti Sampah Para Pendaki di Merbabu, Hasilnya Dijual untuk Sedekah
Kisah seorang nenek 63 tahun yang punguti sampah para pendaki Gunung Merbabu, hasilnya justru untuk sedekah
TRIBUNLOMBOK.COM - Kisah seorang nenek 63 tahun yang punguti sampah para pendaki Gunung Merbabu, hasilnya justru untuk sedekah.
Cerita nenek tersebut pertama kali dibagikan lewat video singkat yang diunggah oleh akun Instagram @kitabisa.com.
Unggahan itu memperlihatkan seorang nenek yang tengah mengendong bungkusan besar yang berisi sampah plastik.
Diinformasikan sang nenek setiap harinya naik dan turun gunung untuk mengendong hasil memulungnya seberat 30-40 kilogram sampah.
Setelah terkumpul, sampah-sampah itu kemudian dijual ke pengepul untuk memenuhi kehidupan nenek ini.
Kehebatan nenek yang bernama Mbah Bingah, uang hasil memulungnya juga dibagikan kepada siapa saja yang membutuhkan.
Hingga hari Rabu (16/9/2020), video ini telah ditonton ratusan ribu kali dan menuai komentar dari para warganet.
• Viral Pendaki Wanita di Lawu Petik Bunga Edelweis, Acuh saat Diperingati soal Aturan: Cuma Dikit
@aryani_dian: Masya Allah... Benar-benar malaikat tanpa sayap. Semoga Allah memberikan kesehatan, melimpahkan kebahagiaan dan meninggikan derajat mbah Bingah... Aamiin.
@marluga08: Semoga semakin banyak pribadi yg berjiwa baik seperti mu mbah..luar biasa hatimu mbah..sehat senantiasa dalam lindungan yang Maha Kuasa.
@mas_bhre1903: Bukti bahwa naek gunung itu bukan sebenar²nya pecinta alam,buktinya simbah ini yang bersihin sampahnya...semangat mbah,sehat terus gih mbah.
@ikasus234: Tidaq perlu sekolah tinggi utk sadar lingkungan. Cukup butuh empati dan rasa mencitai lingkungan. Buat apa sekolah tinggi2 klo buang sampah sembarangan? Ya buat dpt ijazah.
@qarnyn: Aduh apa gak malu tu anak muda naik gunung cuma bisa nyampah, terus si mbah mungutin sampah kalian.
• 5 Tips agar Terlihat Awet Muda dengan Menjalankan Rutinitas Ini Sebelum Tidur
Konfirmasi Tribunnews

Berdasarkan penelusuran Tribunnews, Mbah Bingah merupakan warga Selowangan, Selo, Boyolali, Jawa Tengah.
Usianya yang tak lagi muda, tidak menyurutkan semangatnya untuk bekerja.