Tradisi dan Budaya NTB

Mandiq Penganten, Adat Lombok yang Tetap Lestari di Tanah Sumbawa

Tradisi Mandiq Penganten merupakan ritual memandikan calon pengantin sebelum ijab kabul.

|
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Dok. Istimewa
TRADISI - Tampak dua mempelai pengantin laki-laki dan perempuan saat mengikuti ritual tradisi Maandiq Penganten di Kampung Mande, Kelurahan Bugis, Kabupaten Sumbawa. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA – Warga Lombok yang tinggal di Sumbawa tetap menjaga erat adat dan tradisi leluhur mereka. Salah satunya adalah Mandiq Penganten, ritual memandikan calon pengantin sebelum ijab kabul yang hingga kini masih dilaksanakan di Kampung Mande, Kelurahan Bugis, Kabupaten Sumbawa.

Diketahui, Lombok dan Sumbawa merupakan dua pulau besar di Provinsi Nusa Tenggara Barat, kedua wilayah ini mempunyai suku dan tradisi masing-masinh

Kampung Mande dihuni sekitar 300 kepala keluarga, mayoritas berasal dari Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Barat. Di tengah kehidupan modern perkotaan, masyarakat Sasak di kampung ini tetap berpegang pada adat istiadat, terutama dalam prosesi pernikahan.

“Karena kami anggap itu adalah salah satu ritual yang baik, kami tetap pertahankan meskipun kami sudah lama di sini,” ujar tokoh adat, Inaq Diana, Jumat (26/9/2025).

Ritual Mandiq Penganten menjadi daya tarik tersendiri. Kedua calon mempelai duduk berdampingan di kursi beralas tikar, mengenakan kain khas Lombok.

Di hadapan kerumunan warga yang memenuhi lokasi, prosesi dimulai dengan pengusapan ramuan kunyit dan parutan kelapa ke kepala serta tubuh pengantin.

Baca juga: Mengenal Panyakan, Tradisi Masyarakat Korleko Lombok Timur Menutup Perayaan Maulid Nabi

Setelah itu, mereka dimandikan dengan air bunga yang dicampur es batu sehingga terasa dingin. Suasana semakin meriah ketika masyarakat bersorak, diiringi alunan musik tradisional gendang belek.

“Dalam agama kita Islam juga mengharuskan kita untuk beramai-ramai menyaksikan pengantin tersebut. Itu maknanya agar masyarakat tahu ada pengantin, agar masyarakat tahu bahwa dia adalah pasangan mempelai,” tutur Inaq Diana.

Tradisi ini diyakini bukan hanya membersihkan jasmani, tetapi juga menyucikan hati nurani kedua calon mempelai sebelum memulai kehidupan baru sebagai suami istri.

Sejauh ini, masyarakat Lombok di Sumbawa tetap menjaga kelestarian tradisi Mandiq Penganten. Bagi mereka, adat bukan sekadar ritual, tetapi juga identitas yang mengikat tali persaudaraan di perantauan.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved