Protes Jalan Rusak

Warga Kediri Lombok Barat Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan Rusak

Aksi dilakukan lantaran jalan kerap menimbulkan genangan air sehingga masuk ke rumah warga saat musim hujan.

|
TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
JALAN RUSAK - Pengendara melintas di Dusun Bangket Dalem, Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri, Lombok Barat yang jalanannya ditanami pohon pisang karena berlubang. Aksi dilakukan lantaran jalan kerap menimbulkan genangan air sehingga masuk ke rumah warga saat musim hujan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Sejumlah warga Dusun Bangket Dalem, Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri, Lombok Barat melakukan aksi protes atas jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki pemerintah.

Aksi protes ini dilakukan dengan menanam pohon pisang tepat di lubang jalan.

Aksi dilakukan lantaran jalan yang menjadi penghubung menuju bypass kerap menimbulkan genangan air sehingga masuk ke rumah warga saat musim hujan. 

Kondisi ini yang membuat masyarakat geram.

“Kalau hujan airnya naik ke rumah warga. Pohon pisang ini jadi bentuk protes kami, karena jalan ini tak kunjung diperbaiki,” ucap seorang warga Ainul saat dikonfirmasi, Selasa (16/9/2025).

Kondisi jalan yang rusak ini tak hanya memicu banjir tetapi juga telah menimbulkan korban dari kalangan pengendara.

Baca juga: Warga Sambelia Tanam Pohon Pisang di Jalan Provinsi yang Tak Kunjung Diperbaiki

“Banyak orang jatuh kalau lewat sini, entah sudah berapa kali kejadian. Pokoknya sudah sering sekali,” tambahnya.

Warga lainnya Irfan Hakim, mengatakan kerusakan jalan sudah berlangsung bertahun-tahun. 

Meski pernah terdengar kabar akan ada perbaikan, namun hingga kini tidak ada tindak lanjut.

“Sampai sekarang belum ada kabar untuk diperbaiki. Malah jalan menuju Praya yang duluan diperbaiki,” ujarnya.

Warga bergotong royong memperbaiki jalan dengan biaya patungan secara mandiri.

“Kadang warga inisiatif perbaiki sendiri, patungan dan sebagainya, untuk memperbaiki jalan tersebut secara mandiri,” tegas Irfan.

Seorang pengguna jalan Ahmad Madani menilai, kondisi jalan tersebut bukan hanya mengganggu aktivitas sehari-hari tetapi juga membahayakan keselamatan.

“Kami kewalahan. Ini jalur kerja juga, jalur penghubung ke bypass. Kami yang kerja di lapangan jadi susah kalau lewat sini,” katanya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved