Berita Lombok Tengah

4 Fakta Penggerebekan Sarang Narkoba di Lombok: Anjing Pelacak Diturunkan, 12 Orang Ditangkap

Personel gabungan Polda NTB dan Polres Lombok Tengah menggerebek rumah terduga bandar narkoba di Desa Lekor, Kecamatan Janapria

Penulis: Sinto | Editor: Laelatunniam
DOK. POLRES LOMBOK TENGAH
PENGGEREBEKAN NARKOBA - Personel gabungan Polda NTB dan Polres Lombok Tengah menggerebek rumah terduga bandar narkoba di Desa Lekor, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah, Rabu (29/10/2025). Operasi berjalan sukses tanpa adanya perlawanan dari masyarakat setempat. Barang bukti yang diamankan antara lain alat hisap, uang tunai, handphone, senjata tajam, dan sejumlah barang lainnya. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH – Ratusan personel gabungan dari Direktorat Reserse Narkoba, Sat Brimob Polda NTB, serta Polres Lombok Tengah (Loteng) melakukan penggerebekan di rumah terduga bandar narkoba di Desa Lekor, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah, Rabu (29/10/2025) sekitar pukul 02.30 WITA dini hari.

Penggerebekan berlangsung hingga pagi hari. Aksi ini menjadi tontonan warga karena salah satu lokasi terletak dekat Masjid Asy Syuhada’ Desa Lekor.

Operasi berjalan sukses tanpa adanya perlawanan dari masyarakat setempat. Barang bukti yang diamankan antara lain alat hisap, uang tunai, handphone, senjata tajam, dan sejumlah barang lainnya.

Berikut 4 fakta menarik penggerebekan sarang narkoba di Desa Lekor:

1. Operasi Dilakukan Saat Terduga Pelaku Tertidur Lelap

Pantauan dari video resmi Polres Lombok Tengah, operasi yang dilakukan secara senyap dan terukur ini berlangsung saat para terduga pelaku bandar narkoba dalam keadaan tertidur lelap sehingga tidak sempat melarikan diri.

Personel langsung menangkap para terduga dengan memborgol kedua tangannya. Selanjutnya, polisi mengecek berbagai benda dan barang milik terduga pelaku, mulai dari jok motor, brankas, lemari, dan lain sebagainya. Mereka melakukan pengecekan satu per satu untuk menemukan barang haram tersebut.

Sementara di luar rumah, polisi bersenjata lengkap melakukan pengamanan untuk memastikan tidak ada satupun terduga pelaku yang kabur atau melawan petugas.

2. Polisi Turunkan Anjing Pelacak

Kapolres Lombok Tengah AKBP Eko Yusmiarto turut hadir memimpin jalannya penggerebekan. Turut hadir pula Kasat Narkoba Polres Lombok Tengah, IPTU Yudha Aditya Warman.

Pihaknya menurunkan anjing pelacak atau K9 untuk menyisir lokasi penggerebekan. Anjing pelacak melakukan penyisiran dengan mengendus setiap sudut rumah, mulai dari dapur, toilet, kamar tidur, dan lain sebagainya.

3. Dilakukan di 3 Lokasi Berbeda

Dalam penggerebekan, polisi beroperasi di tiga dusun, Dusun Lekor Timuk, Lekor Tengah, dan Lekor Derek. Dari penggerebekan tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa sabu, serta menangkap belasan orang yang diduga terlibat kasus narkoba.

Kasi Humas Polres Lombok Tengah, Iptu Lalu Brata Kusnadi, menyampaikan penggerebekan dilakukan berdasarkan informasi dari masyarakat.

"Iya memang benar tadi pagi sekitar pukul 02.30 WITA kami melaksanakan kegiatan penegakan hukum di Desa Lekor terkait kasus narkoba," jelas Iptu Brata.

Ia menambahkan, para terduga pelaku yang diamankan lebih dari satu orang, dan pihaknya masih melakukan identifikasi termasuk terhadap barang bukti. Pihaknya berjanji akan mengabarkan perkembangan berikutnya.

4. Total Ada 12 Tersangka

Menurut Lalu Brata, terdapat beberapa orang yang diamankan. Pihaknya saat ini melakukan identifikasi terhadap peran masing-masing terduga pelaku.

"Kami sedang mengidentifikasi peran mereka masing-masing," jelas Lalu Brata.

Sementara itu, Kepala Desa Lekor, Pathu Rijal, menjelaskan pihaknya tidak mengetahui persis, namun dimungkinkan sekitar 12 orang warga diamankan polisi, termasuk dua orang diduga sebagai pembeli asal Jerowaru, Lombok Timur.

"Sebelumnya masyarakat Desa Lekor telah lama merasa curiga dengan adanya peredaran barang haram tersebut. Kami mengucapkan terima kasih pada polisi," jelas Pathu.

Ia menambahkan, kecurigaan masyarakat sudah ada sejak sekitar lima atau enam tahun lalu, meski yang dicurigai awalnya hanya segelintir orang, namun semakin banyak yang terindikasi.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved