Wakil Bupati Lotim Edwin Hadiwijaya Ingatkan Pentingya Akta Kematian

Warga Lombok Timur yang tidak memiliki pekerjaan formal juga diharapkan memanfaatkan program BPJS Ketenagakerjaan.

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Sirtupillaili
Dok.Istimewa
ADMINDUK - Wakil Bupati Lombok Timur Edwin Hadiwijaya memberikan dokumen adminduk kepada warga di acara Pesona Budaya Desa Pengandangan ke-7 tahun 2025, Sabtu (15/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Pesona Budaya Desa Pengandangan tahun 2025 diisi dengan kegiatan bakti sosial 
  • Wakil Bupati Lombok Timur Edwin Hadiwijaya mengingatkan warga pentingnya mengurus dokumen akta kematian.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Dokumen akta kematian sama pentingnya dengan akta kelahiran. Karena itu, warga harus mengurusnya bila ada anggota keluarga yang meninggal. 

Hal ini ditegaskan Wakil Bupati Lombok Timur Edwin Hadiwijaya saat menghadiri kegiatan social event Pesona Budaya Desa Pengandangan ke-7 tahun 2025, pada Sabtu (15/11/2025). 

Edwin Hadiwijaya mengatakan, dokumen tersebut tidak hanya sekedar untuk catatan sipil, tetapi juga memiliki implikasi jaminan sosial yang luas.

Selain mempermudah ahli waris mengurus klaim BPJS Ketenagakerjaan almarhum yang iurannya dibayarkan oleh perusahaan. Akta kematian juga memungkinkan penghentian iuran almarhum.

"Sehingga alokasi BPJS tersebut dapat segera dialihkan kepada masyarakat tidak mampu lainnya yang membutuhkan perlindungan," katanya.

Baca juga: Lepas Peserta Cross Country, Wabup Lotim Berharap Jadi Event Run Tahunan

Edwin mengajak masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan formal untuk memanfaatkan program BPJS Ketenagakerjaan mandiri dengan iuran minimal Rp16.800 per bulan, demi memastikan adanya perlindungan jaminan sosial dasar.

"Seluruh layanan ini–mulai dari pemeriksaan kesehatan, pengurusan Adminduk, hingga perbaikan data PBB--adalah bentuk dukungan nyata Pemerintah Daerah terhadap apa yang disampaikan Pak Kades mengenai ‘Pesona Budaya," jelasnya.

Ia memastikan masyarakat terlayani dengan baik dan program budaya desa dapat terlaksana.
  
Terpisah Kepala Desa Pengadangan Iskandar mengungkapkan, kehadiran Wabup tidak hanya sebagai bentuk dukungan formal, melainkan kelanjutan dari perhatian wabup yang sudah terjalin erat bersama masyarakat.

"Bapak Wabup sudah tiga kali hadir di sini menghadiri Pesona Budaya kami," ujar Iskandar.

Ia namabahkan bahwa event Pesona Budaya yang dilaksanakan setiap tahun tersebut memiliki makna lebih dalam daripada sekadar perayaan, 

"Banyak sekali kegiatan yang kita lakukan, bukan sekadar menunjukkan pesona, tetapi bagaimana kita berpikir bisa menunjukkan manfaat untuk event kita," tegasnya.

Ia menilai manfaat nyata tersebut terlihat dari kemudahan yang dirasakan masyarakat, seperti kemampuan membeli kebutuhan sembako dengan harga murah, yang menurutnya tidak terlepas dari dukungan penuh pemda.

Pesona Budaya Desa Pengadangan ke-7 tahun ini mengangkat tema "Metu Telu Nafas Harmoni di Tanah Sasak" dan diisi berbagai kegiatan sosial.

Mulai dari pelayanan kesehatan gratis, pelayanan Administrasi Kependudukan (Adminduk) seperti KTP, Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran, hingga Akta Kematian, santunan BPJS Ketenagakerjaan dan Donor Darah.

Acara yang dimulai 9 November tersebut dijadwalkan berlangsung hingga 26 November mendatang.

Acara pembukaan diakhiri penyerahan santunan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan dan berbagai dokumen penting kependudukan, seperti KTP, Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran, serta Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) oleh Wabup didampingi Kepala BPJS Ketenagakerjaan dan Kades kepada perwakilan warga.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved