Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 3 PPG 2025: 3 Pokok Pikiran Ki Hajar Dewantara

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KUNCI JAWABAN PPG - Simak kunci jawaban cerita reflektif Modul 3 PPG 2025 tentang 3 pokok pikiran utama Ki Hajar Dewantara.

Guru hanya bisa menuntun dan memelihara agar tanaman (anak) tumbuh subur sesuai bibitnya, bukan mengubah bibitnya. Konsep Trilogi Pendidikan-nya sangat terkenal:

  • Ing Ngarsa Sung Tuladha: Guru di depan memberi teladan. Perilaku positif guru jadi contoh.
  • Ing Madya Mangun Karsa: Guru di tengah membangun kemauan/semangat. Guru memotivasi dan menciptakan suasana belajar yang kondusif.
  • Tut Wuri Handayani: Guru di belakang memberi dorongan. Guru mendukung dan memberi kepercayaan agar siswa mandiri.

3. Prinsip Pembelajaran: Berpihak pada Anak dan Kontekstual

Prinsip inti pembelajaran adalah berpihak pada peserta didik. Pembelajaran harus disesuaikan dengan minat, bakat, dan cara belajar anak, bukan sebaliknya.Guru harus menciptakan suasana merdeka belajar di mana anak merasa aman, nyaman, dan bebas bereksplorasi. 

Selain itu, Ki Hadjar Dewantara menekankan pendidikan yang berbasis kebudayaan nasional. Artinya, pembelajaran harus mengakar pada nilai-nilai luhur budaya bangsa, relevan dengan kehidupan nyata dan budaya lokal, sehingga anak memiliki identitas dan karakter kebangsaan yang kuat.

Baca juga: Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 3 PPG 2025: Cara Melakukan Refleksi Sesuai Konteks Sekolah

Kunci Jawaban Alternatif: 

Berikut tiga pokok-pokok pikiran Ki Hadjar Dewantara yang berkaitan dengan tujuan pendidikan, peran guru, dan prinsip pembelajaran yang berpihak pada peserta didik:

1. Pendidikan adalah upaya menuntun segala kekuatan kodrat anak

Menurut Ki Hadjar Dewantara, tujuan pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 

Ini menunjukkan bahwa pendidikan harus selaras dengan potensi dan perkembangan alami anak, bukan memaksakan kehendak orang dewasa.

2. Guru sebagai pamong: Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani

Ki Hadjar menekankan bahwa guru memiliki peran sebagai pembimbing yang memfasilitasi, bukan mendominasi. 

Guru harus memberi teladan di depan (ing ngarso sung tulodo), memberi semangat di tengah (ing madya mangun karso), dan memberi dorongan dari belakang (tut wuri handayani). 

Peran guru adalah membangun kemandirian dan karakter peserta didik, bukan sekadar mentransfer ilmu.

3. Pendidikan yang berpihak pada anak (student-centered learning)

Ki Hadjar menolak metode pengajaran yang otoriter. 

Ia percaya bahwa pembelajaran harus menghormati hak dan martabat anak, memperhatikan kebutuhan, minat, dan potensi mereka. 

Halaman
123

Berita Terkini