Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 CASEL PPG 2025

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KUNCI JAWABAN PPG - Kunci jawaban cerita reflektif modul 2 CASEL PPG 2025 sebagai referensi bagi peserta yang kesulitan menjawab soal dengan tepat dan efektif.

TRIBUNLOMBOK.COM - Peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 kembali dihadapkan pada tantangan menyusun jawaban cerita reflektif dalam Modul 2 yang mengangkat tema Pembelajaran Sosial Emosional (PSE).

Salah satu subtopik utama yang diangkat adalah pemahaman terhadap Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL), sebuah kerangka kerja kontemporer yang kini menjadi landasan dalam pengembangan karakter peserta didik melalui pendidikan sosial dan emosional.

CASEL bukan sekadar istilah akademik, melainkan pendekatan menyeluruh yang telah banyak diadopsi dalam praktik pendidikan global.

Seperti dijelaskan dalam buku Asesmen Pembelajaran Teori dan Praktik karya Rahmi Hayati, dkk (2025:72), CASEL dirancang untuk membekali siswa dengan kemampuan sosial dan emosional sebagai bagian penting dari proses pembelajaran dan pembentukan karakter.

Dalam Modul 2 ini, peserta PPG diharuskan menyelesaikan empat topik utama, salah satunya adalah Topik 1 yang berfokus pada pentingnya CASEL.

Materi ini tidak hanya menghadirkan latihan pemahaman, tetapi juga meminta peserta untuk menulis cerita reflektif yang menggali pengalaman pribadi mereka dalam konteks penerapan CASEL di lingkungan pendidikan, khususnya di Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).

Pertanyaan dalam cerita reflektif ini umumnya menuntut peserta untuk memberikan pendapat dan pengalaman yang menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip CASEL dapat diterapkan dalam praktik mengajar.

Bagi peserta yang merasa kesulitan dalam merangkai jawaban, referensi atau contoh kunci jawaban dapat menjadi panduan awal untuk memahami konteks dan mengembangkan narasi pribadi secara autentik.

Dengan menjadikan kunci jawaban cerita reflektif Modul 2 CASEL ini sebagai referensi, peserta PPG 2025 diharapkan dapat lebih mudah menghubungkan teori dengan praktik lapangan, sekaligus menyusun jawaban yang relevan dan mencerminkan pemahaman mendalam terhadap pendidikan sosial emosional.

Cerita Reflektif 1

Bagaimana Anda sebagai guru memandang pentingnya CASEL dalam pembelajaran di kelas?

Kunci Jawaban:

Sebagai seorang pendidik, saya memandang Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) bukan sekadar konsep pelengkap dalam dunia pendidikan, tetapi sebagai fondasi utama yang harus ditanamkan sejak awal dalam proses pembelajaran.

Dalam pengalaman saya mengajar, pendekatan sosial dan emosional sangat berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memberdayakan.

CASEL membantu membentuk siswa menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga matang secara emosional dan sosial.

Pendidikan bukan semata-mata tentang capaian kognitif, namun juga tentang membentuk manusia yang utuh — yang mampu mengenali dan mengelola emosinya, menjalin relasi yang sehat, serta mengambil keputusan secara bijak.

Saya juga melihat bahwa ketika pembelajaran sosial emosional diterapkan secara konsisten, hasil akademik siswa meningkat.

Mereka menjadi lebih fokus, percaya diri, dan mampu berkontribusi aktif di kelas. Selain itu, keterampilan yang ditanamkan melalui CASEL seperti empati, kerja sama, dan pengendalian diri, menjadi bekal penting dalam menghadapi tantangan hidup di luar sekolah.

Lebih jauh lagi, pendekatan ini turut mencegah munculnya berbagai masalah perilaku di kelas.

Dengan siswa yang mampu memahami perasaan dan perspektif orang lain, suasana belajar pun menjadi lebih damai dan suportif.

Ini juga mempermudah saya sebagai guru dalam membangun komunitas kelas yang aman, inklusif, dan saling menghargai.

Dengan semua manfaat tersebut, saya yakin bahwa penerapan CASEL bukan hanya relevan, tetapi sangat diperlukan untuk mempersiapkan generasi muda yang tangguh, adaptif, dan berdaya saing di masa depan

Cerita Reflektif 2

Bapak dan ibu guru sebelum mengajar, bagaimanakah cara Anda mengidentifikasi emosi diri dan menjaga relasi dengan orang lain sehingga penerapan CASEL dapat dilaksanakan dengan baik?

Kunci Jawaban:

Sebelum memulai proses pembelajaran, saya menyadari bahwa kesiapan emosional diri dan kualitas hubungan sosial saya memiliki pengaruh besar terhadap atmosfer kelas.

Maka dari itu, saya berusaha menerapkan prinsip CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning) bukan hanya kepada siswa, tetapi juga pada diri sendiri sebagai pendidik.

CASEL terdiri dari lima kompetensi inti: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan relasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Kelima aspek ini saya coba tanamkan secara konsisten dalam rutinitas mengajar.

Salah satu praktik sederhana yang saya terapkan adalah meluangkan waktu sejenak sebelum masuk kelas untuk menyadari kondisi emosional saya.

Saya bertanya kepada diri sendiri: “Apa yang sedang saya rasakan? Apakah saya siap secara mental dan emosional untuk hadir sepenuhnya bagi siswa saya hari ini?”

Latihan ini membantu saya menumbuhkan kesadaran diri dan mengelola perasaan agar tidak terbawa dalam interaksi di kelas.

Selain itu, saya sangat menjaga kualitas hubungan dengan rekan guru dan peserta didik.

Saya percaya bahwa komunikasi yang terbuka, saling mendengarkan, dan empati adalah pondasi dari keterampilan relasional yang baik.

Lingkungan kerja yang sehat akan tercermin juga dalam suasana belajar yang mendukung perkembangan sosial dan emosional siswa.

Dengan memberi contoh nyata dalam mengenali emosi sendiri dan membangun hubungan yang positif, saya secara tidak langsung menularkan nilai-nilai CASEL kepada siswa.

Ini membuat mereka belajar bukan hanya dari materi, tetapi juga dari sikap dan interaksi yang saya bangun setiap hari

Baca juga: 50 Ucapan Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2025: Umum, Formal dan Puitis

(TribunLombok)

Berita Terkini