Suami di Lombok Tengah Bunuh Istri

Hasil Autopsi, Baiq Miranda Tewas Akibat Kekurangan Oksigen

Penulis: Sinto
Editor: Idham Khalid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KEKERASAN - Ambulans membawa korban Baiq Miranda Puspa Fratiwi (28) yang dicekik suaminya hingga tewas pada Minggu (3/8/2025) di Lingkungan Kekere, Kelurahan Semayan, Kecamatan Praya, Lombok Tengah.

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Polres Lombok Tengah mengumumkan hasil autopsi jenazah Baiq Miranda Puspa Pratiwi (28), pegawai Bandara Internasional Lombok (BIL) yang tewas di tangan suaminya Fachrudin Azzahidi (FA). 

Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah IPTU Lukluk Il Maqnun mengatakan, hasil autopsi yang dilakukan dokter bahwa terdapat luka tekan lecet di leher sebelah kiri dan pipi sebelah kiri.

“Kondisi paru-paru (korban) membesar (kekurangan oksigen), tulang leher bergeser ke kanan serta terdapat gumpalan darah di lubang kepala bagian bawah dan rahim membesar ditemukan cairan lukea,” ungkap Luk Luk dalam rilisnya.

Berdasarkan fakta penyidikan, pihaknya telah mengantongi alat bukti yang cukup dan saat ini pelaku FA telah dilakukan penangkapan.

Ia menambahkan, tersangka saat ini telah ditahan di sel tahanan Polres Lombok Tengah, berdasarkan Surat Perintah Penahanan terhitung mulai tanggal 5 Agustus hingga 24 Agustus 2025.

"Kini tersangka resmi ditahan di sel tahanan Polres Lombok Tengah," terang Luk

Baca juga: Istri Tewas di Tangan Suami di Lombok Tengah, Aktivis Ungkap Alasan Perempuan Jadi Korban KDRT

luk.

 

Kasat Reskrim IPTU Lukluk memastikan untuk penanganan seluruh proses hukum terhadap kasus tersebut berjalan profesional dan transparan sesuai ketentuan yang berlaku.

Ia berharap, agar masyarakat dapat menjadikan kasus ini sebagai pelajaran berharga untuk mengedepankan komunikasi dan menghindari kekerasan dalam rumah tangga.

Sebelumnya diberitakan, korban Baiq Miranda tewas di tangan suaminya di Lingkungan Kekere, Kelurahan Semayan, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, Minggu (3/8/2025) sore.

Belakangan diketahui, motif pembunuhan itu diduga lantaran kecemburuan sang suami atas pesan di HP sang istri.

Pelaku awalnya meminta penjelasan kepada Miranda terkait isi telepon seluler milik istrinya, namun tak kunjung mendapatkan penjelasan.

Emosi Fachrudin pun memuncak karena tidak kunjung mendapat penjelasan mengenai isi chat itu. Gelap mata, Fachrudin memiting Miranda hingga tak sadarkan diri. 

Fachrudin selanjutnya mencari Jaka, adik kandungnya, untuk menyampaikan bahwa dirinya telah mencekik leher Korban karena korban tidak mau mengakui bukti percakapan dengan laki laki lain yang diduga selingkuhan korban. 

Jaka selanjutnya menghubungi dr. Fahrid yang merupakan seorang dokter sekaligus kakak kandung pelaku untuk menyampaikan kejadian tersebut. 

dr. Fahrid melihat kondisi wajah korban sudah dalam kondisi wajah pucat/kuning. Melihat kondisi demikian, Dr. Fahrid dan Jaka mengantar Fachrudin untuk menyerahkan diri ke Polres Lombok Tengah.

(*)

Berita Terkini