Lombok Barat

Menjelang Maulid, Harga Cabai dan Bawang Merah di Lombok Barat Tembus Rp55 Ribu per Kg

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HARGA BAPOK - Muji pedagang bawang di pasar Gunung Sari Lombok Barat. Ia mengaku harga cabai dan bawang merah menjelang maulid naik hingga mencapai Rp55 ribu per kilogram. Pantauan TribunLombok.com di Pasar Gunung Sari, Lombok Barat, dua komoditas ini saat ini tembus di harga Rp55.000 per kilogram, yang semula hanya Rp30.000–Rp40.000 per kilogram.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM – Menjelang perayaan bulan Maulid yang jatuh pada bulan September 2025, sejumlah kebutuhan pokok seperti cabai hingga bawang merah mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan.

Seperti pantauan TribunLombok.com di Pasar Gunung Sari, Lombok Barat, dua komoditas ini saat ini tembus di harga Rp55.000 per kilogram, yang semula hanya Rp30.000–Rp40.000 per kilogram.

Satu di antara pedagang asal Gunung Sari, Muji, mengaku harga bawang merah kini naik drastis dari Rp30.000 per kilogram menjadi Rp55.000 per kilogram.

Sementara bawang merah ukuran kecil dijual Rp45.000 per kilogram. Untuk cabai, saat ini harganya sudah berada di angka Rp45.000 per kilogram, dari harga sebelumnya hanya Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram.

“Apalagi besok menjelang Maulid, bakal naik lebih tinggi,” ucap Muji, Kamis (7/8/2025).

Muji mengaku penjualannya menurun. Dari tiga kilogram bawang merah yang baru diambil pagi, belum ada satu pun yang laku terjual.

“Kalau bawang kecil-kecil yang lebih murah justru sudah habis. Tapi yang besar dan mahal ini belum laku,” katanya.

Di tempat berbeda, Zaini, pedagang asal Bima, menyebutkan penyebab utama kenaikan harga adalah faktor cuaca buruk yang menyebabkan gagal panen di sejumlah daerah penghasil, khususnya di luar NTB.

“Kalau di Jawa rusak panennya, pasti di sini ikut naik. Bisa karena banjir, hama, atau cuaca ekstrem,” ungkapnya.

Menurut Zaini, jika pasokan dari daerah luar berjalan normal dan hasil panen bagus, harga bawang bisa ditekan. Namun saat ini, ketergantungan terhadap pasokan luar membuat harga di pasar lokal ikut melonjak.

"Kalau di luar rata-rata bagus panennya, harga bisa sampai 10-15.000/kg, cuma ya kalau sebaliknya, harga bisa tak terkendali," pungkasnya.

Berita Terkini