Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram melarang keras penggunaan bendera One Piece di lingkungan sekolah.
Larangan ini dikeluarkan menyusul fenomena pengibaran bendera anime Jepang itu ramai di sejumlah daerah hingga menjadi tranding topik di sosial media.
“Soal bendera One Piece sudah disampaikan (larangan) sama pak wali (Mohan Roliskana) dan akan diteruskan ke setiap kepala sekolah,” ucap Kepala Disdik Kota Mataram, M. Yusuf menjawab TribunLombok.com, Senin (4/8/2025).
Ditegaskan Yusuf, Pemkot Mataram juga akan meneruskan larangan pengibaran bendera One Piece ini dalam bentuk surat edaran. Pihaknya juga akan melakukan rapat kordinasi bersama forum kepala sekolah se Kota Mataram agar pengibaran bendera tersebut tidak dilakukan.
“Kita akan sampaikan ke forum kepala sekolah SD, SMP supaya anak-anak (di Kota Mataram) tidak ikut serta dalam fenomena pengibaran bendera ini,” kata Yusuf.
Baca juga: 6.394 Mahasiswa Baru Unram Ikuti PKKMB Hari Pertama, Rektor Tekankan Semangat Persatuan
Pelarangan ini jelas Yusuf, juga berlaku pada anak didik di media sosial, pihaknya akan melakukan kontrol terhadap sosial media seluruh murid.
“Media sosial juga kita pantau, dan kita larang anak-anak mengupload bendera One Piece ini,” tegasnya.
Diketahui, menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada Agustus 2025, publik di tanah air dihebohkan oleh fenomena unik yakni maraknya pengibaran bendera bajak laut dari serial anime populer Jepang, One Piece.
Fenomena tersebut tak hanya ramai diperbincangkan di jagat maya, tetapi juga terlihat di dunia nyata. Di sejumlah daerah, l bendera berlogo tengkorak bertopi jerami itu berkibar di berbagai sudut wilayah.
Bendera bergambar tengkorak khas Topi Jerami itu terlihat berkibar di beragam lokasi, mulai dari halaman rumah warga, kendaraan truk pengangkut barang, hingga tiang bendera di pekarangan.
Di media sosial, banyak unggahan yang menampilkan fenomena ini disertai narasi simbolik. Sebagian warganet menafsirkan pengibaran bendera bajak laut sebagai bentuk perlawanan simbolis terhadap ketidakadilan atau ekspresi ketidakpuasan terhadap kondisi pemerintahan saat ini.
(*)