Kita perlu membawa ruang konflik ini ke dalam ruang dialog terbuka antar para pemangku kepentingan dan pelaku bisnis wisata. Kita perlu duduk bersama, bersilaturahmi antar tetangga, menukar rasa pahit kopi jenis "americano" atau kopi sajang sembalun-sebagaimana surfing tidak bisa terhindar dari benturan ombak dan karang. Kita adalah saudara. Kita adalah keluarga. Kita berteman. Kita perlu berkolaborasi untuk menyejahterakan saudara kita semua.
Pada situasi efisiensi dan konflik gelobal sedang berkecamuk, nuansa ketidakpastian masih menyelimuti ekonomi kita. Energi kita tidak harus habis untuk mengurusi konflik yang tidak produktif. Saat ini terpenting mengelola segala potensi dan kemampuan yang ada untuk kita berkolaborasi menghadirkan keterpenuhan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Pemimpin harus berpikir menciptakan kolaborasi baru lintas daerah. Apa yang ada di daerah lain dan bisa menjadi berkah buat daerah tetangga kenapa tidak dikolaborasikan. Saling mengisi. Saling melengkapi. Dengan demikian kita tidak perlu jauh-jauh mencari partnership membangun daerah.
Potensi surfing teluk ekas harus menjadi berkah buat semua orang tapi tidak juga dengan mengabaikan kepentingan dan tata krama masyarakat setempat.
Ruang laut milik kita bersama. Tapi tidak juga dengan saling menegasikan. Mari saling memberi manfaat. Jangan mau untung sendiri. Kebahagiaan itu bukan seberapa banyak harta yang dimiliki tapi seberapa bermanfaat kita untuk orang lain.
Berdasarkan Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, pengelolaan ruang laut merupakan kewenangan pemerintah provinsi. Dalam pasal 17 ayat 3, kewenangan provinsi dalam pengelolaan laut diatur paling jauh 12 mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan atau ke arah perairan kepulauan. Artinya sejak undang-undang no 23/214 diberlakukan, kabupaten tidak memiliki kewenangan pengelolaan ruang laut. Sebab 0-12 mil laut sudah menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
Pada konteks itu jika bupati cermat membaca dan memahami regulasi yang ada mungkin akan sedikit bijak cara memperingati para boatman yang membawa tamu surfing di perairan teluk ekas. Apa yang dilakukan bupati lombok timur tidak ada pretensi lain kecuali hanya ingin memberi suport kepada warganya atas persoalan yang dihadapi dengan masyarakat luar. Tidak lebih.
Oleh karenanya tidak perlu berlebihan merespons tindakan bupati lotim. Saya kira langkah-langkah persuasif dan komunikatif perlu ditingkatkan untuk saling menjaga kondusivitas bermasyarakat. Perdamaian jauh lebih utama dan penting dari sekedar mengembangkan narasi saling jegal dan saling membatasi. Mari kita bersatu membangun kolaborasi dan partisipasi saling mengisi untuk memajukan pariwisata kita mumpung gubernur kita sedang konsen menjadikan sektor pariwisata menjadi salah satu industri andalan guna menopang pertumbuhan ekonomi NTB, selain sektor pertanian.
Pertambangan atau legal mining ada batasnya dalam mensupport ekonomi lokal. Tetapi industri kreatif seperti pariwisata tidak akan pernah ada habisnya.
Kebijakan gubernur NTB mendorong industri pariwisata dan sektor pertanian adalah langkah strategis proses transisi dari ketergantungan terhadap sektor tambang. Industri kreatif seperti pariwisata harus didorong optimal menggerakkan ekonomi masyarakat.
Ekosistem pariwisata yang memberikan kenyamanan dan rasa aman adalah garansi keberlangsungan industri pariwisata di mata wisatawan. Service semua elemen pelaku wisata, pemegang otoritas termasuk masyarakatnya adalah strategi promosi paling murah dan elegan.
Partisipasi semua pihak dalam pembangunan ekonomi menjadi kunci keberhasilan sebuah kebijakan. Sebab jika industri kreatif tumbuh maka lapangan pekerjaan akan terbuka dan semua orang bisak bekerja dengan status dan skill apapun.
Pada akhirnya kesejahteraan sebagai tujuan dan kepentingan kita bersama pelan-pelan hadir dan memberi makna bagi kehidupan bersama. Sebagaimana para filsuf katakan "rahasia kebahagiaan tidak ditemukan ketika kita mencari sesuatu yang lebih banyak, tetapi dalam mengembangkan kemampuan untuk menikmati yang lebih sedikit. " socrates.
Salam damai dan sejahtera.