Selanjutnya sepakat menyampaikan keluhannya melalui media massa.
"Bahkan, jika Langkah ini belum berhasil, kami berencana akan mengadukan PT. Permata Karya Lombok ke pihak berwajib dengan alasan penipuan," tegas Fauzan.
Fauzan mengatakan pengembang juga belum membangun tembok keliling perumahan dan beberapa titik jalan yang masih belum tuntas dikerjakan.
Gerbang perumahan juga belum sepenuhnya sesuai rencana pembangunan.
Kondisi ini menyebabkan perumahan belum sepenuhnya rapi.
Rumah tersebut terisi hanya 50 persen dari sekitar total 150 rumah.
"Kami sangat kecewa karena developer tidak penuhi janjinya. Kami juga sangat menyayangkan apa yang dilakukan oleh developer padahal Lokasi perumahan ini sudah sangat strategis, terletak di perbatasan Lombok barat dan Mataram sehingga akses ke Kota Mataram sangat mudah," beber Fauzan.
Akses ke fasilitas Kesehatan seperti Rumah Sakit Kota Mataram juga sangat mudah.
Jika disempurnakan sesuai rencana awal pembangunan, maka perumahan Wisma Permata akan semakin cantik dan nyamanan bagi semua warganya.
Direktur utama PT. Permata Karya Lombok, Taufikurrahman, saat dihubungi Tribun Lombok melalui pesan maupun sambungan telepon tidak menjawab pertanyaan.
Wartawan Tribun Lombok akan terus berusaha menghubungi Taufikurrahman untuk mendapatkan penjelasan mengenai tuntutan warga BTN Perumahan Wisma Permata.
(*)