TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA - Lembaga Prediksi Survei dan Statistik Indonesia (PRESiSI) mengungkap temuan survei Pilkada Kabupaten Lombok Utara (KLU).

PRESiSI menggelar survei periode 13 – 17 November 2024 mengungkap keunggulan pasangan Nomor Urut 1 Najmul Ahyar – Kusmalahadi Syamsuri atau Najmul–Kus dengan elektabilitas 46,4 persen.

Sementara Danny Karter F Ridawan – Zaki Abdillah 24,6 persen dan Muchsin – Junaidi Arif (MJA) 17,3 persen, sementara pemilih yang belum menentukan pilihan (Undecided Voter’s) sebesar 11,7 persen.   

Survei dilakukan terhadap 440 responden yang tersebar di 5 kecamatan di KLU yang dibagi secara proporsional dengan pengambilan data melalui wawancara tatap muka atau face to face menggunakan methodology multi stage random sampling dengan margin of error 4,8 persen. 

Baca juga: PRESiSI Bantah Keluarkan Hasil Survei Pilkada KLU Seperti yang Tersebar di Medsos

"Selisih dengan dua pasangan competitor 21,8 persen dengan Danny – Zaki, 29,1 persen dengan Muchsin – Junaidi Arif," ucap Manager Riset dan Statistik PRESiSI Candra dalam keterangan tertulis, Jumat (22/11/2024).

Candra menyebut temuan ini menunjukkan keunggulan yang sulit terkejar jelang pemungutan suara yang kurang dari sepekan. 

"Peluang pasangan Najmul – Kus menang pada Pilkada KLU 2024 ini sangat besar,” jelas Candra.

Menurut Candra, ada beberapa faktor elektabilitas personality Najmul 45,2 mengungguli Danny dan Muchsin yakni 21,6 persen dan 16,4 persen sedang di posisi wakil Kus 36,1 persen Junaidi Arif 21, 2 persen dan Zaki 16,4 persen. 

"Najmul dan Kus menempati posisi teratas secara personality, baik Najmul sebagai calon bupati dan Kus sebagai calon wakil bupati," urainya.

Baca juga: Bawaslu KLU Pantau Potensi Kecurangan Pilkada 2024: Mobilisasi ASN dan Kades Hingga Politik Uang

Faktor Kedua adalah Strong Voter’s Najmul-Kus tinggi dibanding dua pasangan lainnya. 

Pasangan Najmul-Kus 41 persen, Dany-Zaki 19,8 persen, Muchsin-Junaidi 13,2 persen.

"Kemungkinan berubah pilihan terhadap masing – masing pasangan calon sangat kecil. Kemungkinan berubah pilihan untuk pasangan NK 3,0 persen, DZ 2,6 persen dan MJA 1,8 persen," terangnya.

Kemudian faktor yang ketiga adalah unggul di segmen gender atau jenis kelamin, NK mencapai 47,2 persen pemilih laki – laki dan 45,4 pemilih perempuan.

Sedangkan DZ 20 persen pemilih laki-laki dan 21,6 persen pemilih Perempuan, dan MJA 12,8 persen dipilih laki-laki, 17,5 persen dipilih pemilih perempuan.

Faktor keempat adalah dari faktor usia, Pasangan NK unggul di kalangan generasi X dan orang tua hanya kalah pada usia generazi Z.